Taipei, 10 Sep. (CNA) Pemerintah Kota Taipei mengatakan pada Selasa (9/9) bahwa mereka akan mulai membongkar bundaran Gongguan dan menutup terowongan bus pada 13 September sesuai jadwal, meskipun ada protes dari kelompok masyarakat sipil dan anggota dewan kota.
Proyek ini diperkirakan akan selesai pada akhir November, menggantikan bundaran di Jalan Roosevelt dan Jalan Keelung beserta tiga jalurnya dengan persimpangan empat arah standar yang dikendalikan oleh lampu lalu lintas, menurut Departemen Transportasi (DOT) kota tersebut.
Namun, kelompok masyarakat sipil dan aktivis keselamatan jalan, yang berencana menggelar protes pada 12 September, berpendapat bahwa bundaran seharusnya tetap dipertahankan dan justru ditingkatkan dengan marka dan rambu yang lebih jelas.
● Pembongkaran bundaran Gongguan akan dimulai 13 September
Anggota Dewan Kota Taipei, Miao Po-ya (苗博雅), juga mempertanyakan metode evaluasi kota, memperingatkan bahwa penutupan terowongan bawah tanah akan memperburuk kemacetan lalu lintas di daerah tersebut.
Komisaris DOT, Hsieh Ming-hong (謝銘鴻), mengatakan bahwa keselamatan adalah prioritas utama.
Desain ulang ini didasarkan pada lebih dari dua dekade studi dan telah didukung oleh akademisi serta pakar keselamatan jalan sebagai solusi terbaik, kata Hsieh.
Bundaran yang dibangun pada tahun 1967 ini telah menjadi lokasi utama kecelakaan lalu lintas di kota selama tujuh tahun berturut-turut, menurut Hsieh.
Ia mengatakan bahwa menutup terowongan bawah tanah diperlukan untuk mengatasi masalah beban struktur, dan meskipun lalu lintas akan macet selama sekitar dua bulan, rute alternatif dan pemantauan lalu lintas secara langsung tetap akan disediakan.
Rencana ini akan dimulai dengan menutup dan mengisi terowongan bawah tanah selama 44 hari, diikuti dengan pembongkaran bundaran dalam 21 hari, katanya.
Menurut DOT, desain ulang ini akan mempersingkat penyeberangan pejalan kaki sebesar 23 persen, memperluas ruang berjalan kaki, dan memberikan lebih banyak ruang bagi bus di persimpangan.
Meskipun beberapa orang khawatir bahwa penggabungan jalur bus dengan lalu lintas reguler dapat memperburuk kemacetan, simulasi menunjukkan bahwa sekitar 60 persen bus akan dapat melewati persimpangan saat lampu hijau, kata DOT.
Selesai/ja