KDEI siap pulangkan PMI di seluruh Taiwan yang terlibat perkelahian

22/08/2025 18:43(Diperbaharui 22/08/2025 18:47)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Kadir, analis bidang ketenagakerjaan KDEI (keempat dari kanan) bersama analis KDEI Kus Fiandar Yusuf (ketiga dari kiri), seusai pertemuan bersama kepolisian Taichung. (Sumber Foto : KDEI Taipei)
Kadir, analis bidang ketenagakerjaan KDEI (keempat dari kanan) bersama analis KDEI Kus Fiandar Yusuf (ketiga dari kiri), seusai pertemuan bersama kepolisian Taichung. (Sumber Foto : KDEI Taipei)

Taipei, 22 Agu. (CNA) Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei akan mengambil tindakan tegas terhadap semua pekerja migran Indonesia (PMI) di seluruh Taiwan yang terlibat perkelahian, kata Arif Sulistiyo, kepala KDEI kepada CNA.

Hal ini senada dengan pernyataan di rilis pers KDEI bahwa pihaknya tak segan akan melakukan tindakan tegas memulangkan PMI jika terbukti terlibat perkelahian, yang mereka utarakan pasca melakukan kunjungan dan koordinasi dengan kepolisian Taichung pada Selasa (19/8) akibat sebuah perkelahian di Asean Square, 17 Agustus dini hari.

Kasus yang melibatkan PMI tersebut berawal dari konsumsi minuman keras yang berujung perkelahian, yang kemudian ramai diberitakan media lokal Taiwan, dan meresahkan masyarakat serta mendapat perhatian serius dari kepolisian, menurut KDEI.

Sejumlah media lokal sebelumnya memberitakan bahwa kepolisian Taichung, meskipun saat itu tidak menerima laporan resmi, melancarkan penyelidikan setelah sebuah video insiden tersebut dengan cepat menyebar di internet.

Setelah meninjau rekaman kamera pengawas dan mewawancarai para pemilik toko di sekitar lokasi, mereka memastikan seluruh pelaku adalah PMI yang rata-rata berusia sekitar 30-an tahun, dilansir media lokal.

Para pelaku awalnya hanya ingin merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia dengan pesta minum semalaman, namun karena percekcokan kecil, situasi berkembang menjadi perkelahian jalanan, menurut penyelidikan kepolisian.

Pada larut malam pada 18 Agustus, pihak berwenang berhasil menangkap empat PMI di Taichung, Kabupaten Changhua, dan New Taipei. Mereka mengakui percekcokan dan perkelahian terjadi karena emosi yang tidak terkendali setelah minum alkohol, menurut berita lokal.

Setelah pemeriksaan, kasus ini telah dilimpahkan ke Kantor Kejaksaan Distrik Taichung atas dugaan tindak pidana perkelahian massal, menurut pemberitaan media.

KDEI dalam keterangan mereka mengatakan kejadian ini sangat mencoreng Indonesia di tengah perayaan dan semangat hari ulang tahun ke-80 Republik Indonesia.

Sementara pemulangan akan dilakukan kepada para PMI dalam kejadian di Taichung, Arif kepada CNA menegaskan bahwa sanksi tersebut berlaku untuk semua PMI yang terlibat perkelahian di seluruh Taiwan.

Melalui rilis persnya, KDEI menyampaikan rasa prihatin sekaligus permohonan maaf atas peristiwa tawuran yang melibatkan PMI, dan menegaskan semua PMI yang terbukti terlibat akan dipulangkan sebagai bentuk sanksi dan efek jera.

Arif mengingatkan bahwa hukum Taiwan sangat tegas, dan perbuatan semacam ini merupakan perbuatan kriminal yang hukuman maksimalnya, sesuai hukum pidana Taiwan, dapat dipenjara, dan setelah selesai menjalani hukuman, akan dideportasi ke Indonesia.

"Saya mengingatkan kepada para PMI semua, niat kita ke Taiwan itu untuk bekerja, Taiwan sudah sangat baik pada kita. Kita diizinkan untuk mencari rejeki dan bekerja. Jadi, bekerjalah dengan baik, ikuti aturan yang ada di Taiwan," ujarnya.

"Hindari minum-minuman keras dan jangan membuat masalah dan mengganggu ketertiban umum," tambah Arif kepada CNA melalui sambungan telepon genggamnya. 

Arif juga memberikan informasi bahwa pihaknya sempat menerima informasi ada mes PMI yang sering digunakan minum-minuman keras yang mengganggu lingkungan sekitar, yang mengakibatkan warga Taiwan terganggu. Ia menegaskan bahwa hal tersebut akan ditindak.

"Kalau kita biarkan, hal ini bisa menciderai citra Indonesia di mata masyarakat Taiwan," tambah Arif.

(Oleh Miralux)

Selesai/JC

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.