Taiwan denda Meta NT$2,5 juta karena keterlambatan penghapusan iklan palsu

22/08/2025 17:26(Diperbaharui 22/08/2025 17:26)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

(Sumber Gambar : Pixabay)
(Sumber Gambar : Pixabay)

Taipei, 22 Agu. (CNA) Kementerian Urusan Digital (MODA) Taiwan telah mendenda Meta Platforms Inc. sebesar NT$2,5 juta (Rp1,33 miliar) karena tanggapannya yang tidak memadai terhadap perintah yang mewajibkan penghapusan iklan palsu di platform media sosialnya, Facebook.

Denda tersebut dijatuhkan kepada Meta karena gagal menghapus iklan palsu di Facebook dalam waktu 24 jam setelah diberitahu Pemerintah Kota Taipei, yang merupakan pelanggaran terhadap Undang-Undang Pencegahan Kejahatan Penipuan, menurut Direktorat Jenderal Industri Digital MODA pada Kamis (21/8).

Ditjen tersebut menjelaskan bahwa denda itu didasarkan pada dua kasus yang diajukan Pemerintah Kota Taipei pada 18 Juni dan 14 Juli.

Pemerintah kota memberitahu perusahaan tentang total 1.763 pelanggaran terkait Facebook antara dua tanggal tersebut.

Dari pelanggaran tersebut, 77 di antaranya karena Meta gagal menghapus iklan palsu dari Facebook dalam waktu 24 jam.

Ditjen tersebut menjelaskan bahwa meskipun Meta telah mematuhi perintah dari Pemerintah Kota Taipei dan menghapus 95 persen iklan yang dilaporkan secara tepat waktu, 5 persen gagal memenuhi tenggat waktu 24 jam.

Karena Pemerintah Kota Taipei mengirimkan temuannya kepada Meta melalui salinan fisik, bukan notifikasi digital, ditjen tersebut perusahaan itu tidak dapat menghapus 5 persen sisa iklan palsu yang ditemukan pemerintah kota dalam jangka waktu yang ditentukan.

Selain denda NT$2,5 juta, MODA juga menuntut Meta untuk memperbaiki kesalahan dalam protokolnya dalam waktu 30 hari, menurut ditjen tersebut.

Sebanyak 1.686 dari 1.763 pelanggaran yang diidentifikasi oleh Pemerintah Kota Taipei kepada Meta berfokus pada kurangnya transparansi perusahaan terkait informasi pengiklan.

Dalam kasus-kasus tersebut, ditjen tersebut mencatat bahwa Meta telah menyerahkan informasi tersebut kepada Direktorat Jenderal Kepolisian Nasional (NPA) Taiwan.

Dengan Meta yang bekerja sama, Ditjen Industri Digital mengatakan mereka akan bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri untuk membangun jalur komunikasi langsung antara perusahaan teknologi seperti Meta dan pemerintah daerah.

Sistem ini akan mendorong bisnis media sosial untuk menghapus iklan palsu dan dengan demikian menurunkan risiko yang dihadapi pengguna Taiwan, kata ditjen tersebut.

(Oleh Lu Yen-tzu, James Lo, dan Jason Cahyadi)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/ML

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.