Taipei, 5 Agu. (CNA) Taoyuan Confederation of Trade Unions (TYCTU), Senin (4/8) menggelar aksi di depan Kementerian Transportasi dan Komunikasi (MOTC), menuntut agar dibentuk "biaya layanan bandara" yang dapat dibagikan kepada pekerja maskapai dan staf lapangan bandara, sebagaimana "biaya layanan pelabuhan".
Mereka juga menuntut MOTC meninjau kembali struktur gaji anak perusahaan China Airlines Group dan mengevaluasi kelalaian manajemen, segera mengatasi kekurangan lahan parkir di Bandara Internasional Taoyuan, serta mendorong penerapan 127 hari libur tahunan bagi pekerja industri penerbangan.
Ketua TYCTU, Shih Shu-hua (施淑華), mengatakan bahwa selama liburan musim panas tahun ini, total volume penumpang diperkirakan mencapai 8,53 juta orang, tertinggi dalam sejarah.
Lonjakan jumlah wisatawan luar negeri ini telah membawa pendapatan signifikan bagi maskapai penerbangan, ujarnya, namun pekerja garis depan di anak perusahaannya masih hanya menerima gaji pokok sekitar NT$22.000 (Rp12,042 juta) -- di bawah upah minimum NT$28.590.
Oleh karena itu, Shih mengatakan ia berharap pembentukan "biaya layanan bandara" dapat memperbaiki kondisi kerja mereka.
Ketua Eva Air Union Chu Chia-yun (曲佳雲), menyampaikan bahwa dalam sejarah pengelolaan pelabuhan, pemerintah menggunakan 0,5 persen dari "biaya layanan pelabuhan" sebagai cara meningkatkan kesejahteraan pekerja di sana.
Namun, di sektor penerbangan yang memiliki jumlah pekerja lebih banyak, belum ada kebijakan serupa, tambahnya.
Kepala seksi di Departemen Navigasi dan Penerbangan MOTC, Wang Shih-ning (王世寧), menerima petisi serikat dan menyatakan bahwa kementerian sangat memperhatikan hak-hak pekerja sektor transportasi.
Wang mengatakan bahwa pihaknya akan meminta instansi terkait untuk mengkaji tuntutan-tuntutan yang diajukan.
(Oleh Yu Hsiao-han dan Jason Cahyadi)
Selesai/IF