MOI: Pasangan asal Indonesia terbanyak kedua di Taiwan

05/08/2025 15:22(Diperbaharui 05/08/2025 15:22)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Imigran baru berbagi makanan lezat khas kampung halaman mereka di Festival Imigran Internasional Pingtung. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
Imigran baru berbagi makanan lezat khas kampung halaman mereka di Festival Imigran Internasional Pingtung. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Taipei, 5 Agu. (CNA) Warga negara asing yang menikah dengan warga Taiwan paling banyak berasal dari Vietnam, diikuti Indonesia dan Amerika Serikat (AS) yang berada di posisi kedua secara bersamaan, lalu Jepang, menurut data 2024 dari Kementerian Dalam Negeri (MOI).

Menurut MOI, pada 2024 tercatat 123.061 pasangan menikah, termasuk 119.856 yang berbeda jenis kelamin dan 3.205 sesama jenis. Dari jumlah tersebut, pasangan yang keduanya merupakan warga Taiwan mencapai 101.173, atau sekitar 82,2 persen.

MOI menyatakan bahwa nonwarga Taiwan yang menikah dengan warga lokal kebanyakan berasal dari Asia Tenggara, yaitu 10.459 orang (8,5 persen dari total pernikahan), dengan rincian 8.788 perempuan dan 1.671 laki-laki.

Pasangan dari Tiongkok Daratan berada di urutan kedua dengan jumlah 6.330 orang (5,1 persen dari total pernikahan), terdiri dari 4.958 perempuan dan 1.372 laki-laki, kata kementerian tersebut.

MOI juga menyampaikan bahwa jika pasangan dari Tiongkok, Hong Kong, dan Makau tidak dihitung, pasangan asing terbanyak berasal dari Vietnam, yaitu 7.040 orang (6.160 perempuan dan 880 laki-laki).

Sementara itu, kata MOI, warga Indonesia (812 perempuan dan 113 laki-laki) dan AS (186 perempuan dan 739 laki-laki) masing-masing berjumlah 925 orang dan menempati posisi kedua, sementara Jepang di peringkat ketiga dengan 835 orang (329 perempuan dan 506 laki-laki).

Dari segi jenis kelamin, pada 2024 terdapat 15.392 pasangan perempuan nonwarga Taiwan, yang mencakup sekitar 70 persen dari total, sedangkan laki-laki berjumlah 6.496 orang, menurut kementerian.

Walaupun jumlah pria masih lebih sedikit, menurut MOI, kesenjangan jumlah di antara keduanya terus mengecil, di mana proporsi laki-laki meningkat dari 30,6 persen pada 2015 menjadi 42,2 persen pada 2024.

MOI juga menyampaikan bahwa jika dibandingkan dengan 2023, jumlah pasangan bukan warga Taiwan berkurang 581 orang, yang terutama terjadi pada warga dari Tiongkok, Hong Kong, dan Makau sebanyak 1.624 orang serta negara lainnya sebanyak 619 orang. Namun, jumlah pasangan dari Asia Tenggara meningkat 1.662 orang.

Dilihat dari wilayah tempat tinggal, pasangan bukan warga Taiwan paling banyak berada di wilayah utara, yaitu 11.292 orang (lebih dari 50 persen), disusul tengah 5.110 orang, dan selatan 4.947, menurut kementerian.

Jika dilihat dari rasio jumlah pernikahan dengan pasangan bukan warga negara dibanding total pernikahan di setiap daerah, wilayah kepulauan luar Kinmen dan Matsu menempati posisi tertinggi dengan 29,5 persen, disusul Taiwan utara dengan 19,7 persen, menurut MOI.

(Oleh Kao Hua-chien dan Jason Cahyadi)

Selesai/IF

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.