Taipei, 4 Agu. (CNA) Lebih dari 40 persen ayah di Taiwan menunjukkan tanda-tanda depresi, menurut survei yang dirilis Senin oleh Child Welfare League Foundation.
Menurut organisasi non-pemerintah tersebut, 43,3 persen ayah yang disurvei menunjukkan tanda-tanda depresi sedang hingga sangat berat, sebagaimana diukur dengan Depression Anxiety Stress Scales-21 (DASS-21).
Dari jumlah tersebut, 14,4 persen masuk dalam kategori "Berat" atau "Sangat berat".
Survei daring ini dilakukan antara 21 April hingga 26 Mei, mengumpulkan tanggapan dari 547 ayah dengan anak berusia 18 tahun atau lebih muda, termasuk 46,4 persen berusia 30-an dan 43,5 persen berusia 40-an. Hasil survei ini dipublikasikan menjelang Hari Ayah di Taiwan, yang jatuh pada 8 Agustus.
Sebanyak 62,9 persen responden mengidentifikasi diri mereka sebagai pencari nafkah utama di rumah tangga, sementara 32,4 persen mengatakan mereka berbagi peran tersebut dengan pasangan mereka.
Tekanan ekonomi menjadi sumber stres utama, dengan hampir 80 persen responden mengatakan mereka kesulitan memenuhi kebutuhan pokok keluarga sejak menjadi orang tua.
Di antara mereka, 59,6 persen mengatakan keuangan mereka sangat terbatas, 16,6 persen melaporkan gaji mereka seringkali tidak cukup, dan 5,9 persen mengatakan penghasilan mereka "Sama sekali tidak cukup".
Sumber stres utama lainnya termasuk pengasuhan anak, pekerjaan, kewajiban keluarga, dan hubungan dengan pasangan, menurut para responden.
Survei tersebut menemukan bahwa 49,5 persen responden memiliki satu anak, 42,4 persen memiliki dua anak, dan 8 persen memiliki tiga anak atau lebih.
Selesai/ML