Taipei, 15 Juli (CNA) Yuan Legislatif (Parlemen Taiwan), Selasa (15/7) mengesahkan amandemen yang memperluas pengguna kursi prioritas di bus dan MRT yang biasanya ditujukan untuk lansia dan penyandang disabilitas menjadi mencakup semua individu yang benar-benar membutuhkan.
Berdasarkan amandemen Pasal 53 Undang-Undang Perlindungan Hak Penyandang Disabilitas, istilah Mandarin "博愛座" (kursi persaudaraan) akan diubah menjadi "優先席" yang berarti kursi prioritas dalam bahasa Inggris.
Sebelumnya, pasal tersebut mengatur bahwa sistem transportasi umum yang tidak memiliki kursi cadangan harus menyediakan "kursi persaudaraan untuk penyandang disabilitas, lansia, wanita, dan anak-anak dengan jumlah tidak kurang dari 15 persen dari total kursi yang tersedia."
Selain mengubah istilah Mandarin, amandemen yang disetujui juga menetapkan bahwa kursi prioritas kini juga dapat digunakan "pihak lain dengan kebutuhan nyata", sementara rasio 15 persen tetap sama.
Sementara itu, Parlemen juga mengesahkan resolusi tambahan yang meminta Kementerian Transportasi dan Komunikasi (MOTC), bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW), untuk menetapkan tanda "kursi prioritas" yang terstandarisasi untuk digunakan di semua moda transportasi umum.
"Kursi persaudaraan" di transportasi umum Taiwan diyakini berasal dari sebuah laporan yang diterbitkan di United Daily News pada 2 April 1976, berjudul "Mempromosikan semangat welas asih Presiden Chiang -- Kursi Persaudaraan akan dipasang di semua bus umum".
Menurut laporan tersebut, perusahaan bus di Taipei memutuskan untuk memasang kursi tersebut di semua rute untuk memperingati hari wafatnya Presiden Chiang Kai-shek (蔣介石).
Sebanyak 2.699 bus dari beberapa operator di Taipei ikut serta dalam inisiatif ini, mendorong warga untuk secara sukarela memberikan kursi mereka kepada lansia, wanita, dan anak-anak.
Sejak inisiatif ini diperkenalkan, perselisihan penumpang terkait "kursi persaudaraan" kadang-kadang terjadi. Baru pada 31 Mei 2013, Parlemen secara resmi mengesahkan amandemen yang mengaturnya ke undang-undang.
Meskipun demikian, perselisihan terkait "kursi persaudaraan" masih terus terjadi, sehingga legislator lintas partai mengusulkan amandemen undang-undang pada akhir Juni.
Menanggapi ini, MOTC menyampaikan mereka akan menyesuaikan aturan sarana aksesibilitas di transportasi umum, dan bersama MOHW akan merancang gambar simbol kursi prioritas yang seragam serta langkah sosialisasi.
MOTC menjelaskan bahwa revisi aturan teknis transportasi akan melalui masa pengumuman publik selama dua bulan untuk menjaring masukan.
Sebelum akhir Juli, kata MOTC, pihaknya akan bertemu MOHW untuk menyepakati desain simbol dan strategi sosialisasi multi-platform, agar dapat dipakai seragam di seluruh moda transportasi.
Taiwan Railways Corp. menyebut sebagian armada EMU800 dan EMU900 telah menggunakan istilah "kursi prioritas" di penandanya.
Untuk model lain yang masih menggunakan istilah lama, perubahan menyeluruh akan dilakukan begitu regulasi turunan dan desain simbol baru ditetapkan, dengan proses pembaruan ditargetkan rampung dalam empat bulan, tambah mereka.
Sedangkan Taiwan High Speed Rail Corp. juga menyatakan mereka siap mengikuti arahan begitu panduan resmi diumumkan.
Selesai/IF