Taipei, 5 Mei (CNA) Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) baru-baru ini untuk pertama kalinya mengirim delegasi ke Taiwan, di mana mereka melakukan beberapa kunjungan yang dapat memperluas ruang kerja sama ekonomi dan perdagangan antara kedua negara, kata Kementerian Luar Negeri (MOFA) hari Senin (5/5).
Kementerian tersebut dalam rilis pers mereka hari Senin mengatakan bahwa Ketua Umum APINDO, Shinta Kamdani memimpin rombongan berjumlah 20 orang dalam kunjungan ke Taiwan dari 30 April hingga 3 Mei.
MOFA menjelaskan bahwa selain menghadiri jamuan makan malam yang diadakan Wakil Menteri Luar Negeri Remus Chen (陳立國) atas nama Menteri Lin Chia-lung (林佳龍), delegasi juga mengadakan pertemuan dan kunjungan ke berbagai lembaga publik dan swasta.
Ini termasuk Direktorat Jenderal Perdagangan Internasional, Biro Hsinchu Science Park, Institute for Information Industry, Rumah Sakit Far Eastern Memorial, Taiwan-Asia Semiconductor Corp., Hu Lane Associate Inc., Acer, ASUS, CTBC Financial Holding Co., dan Chinese National Association of Industry & Commerce, Taiwan, kata MOFA.
Menurut MOFA, kunjungan ini memberikan pemahaman mendalam mengenai perkembangan industri Taiwan saat ini dan sangat membantu dalam memperluas kerja sama ekonomi dan perdagangan kedua negara.
MOFA juga menyatakan bahwa APINDO adalah asosiasi perusahaan swasta terbesar di Indonesia, dengan seluruh anggotanya merupakan CEO perusahaan yang memiliki pengaruh terhadap kebijakan ekonomi dan perdagangan pemerintah Indonesia.
Dalam kunjungan pertama APINDO ke Taiwan sebagai delegasi resmi ini, kata kementerian, anggota delegasi mereka berasal dari berbagai sektor industri seperti tekstil, manajemen aset, hubungan masyarakat, investasi, perusahaan induk, energi, strategi bisnis, industri tradisional, serta perpajakan.
MOFA menjelaskan bahwa Taiwan dan Indonesia adalah negara-negara di kawasan Indo-Pasifik yang sama-sama menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan kebebasan, di mana saat ini terdapat lebih dari 2.000 perusahaan Taiwan yang berinvestasi di Indonesia dan telah menciptakan banyak lapangan kerja di sana.
Di bawah strategi “diplomasi komprehensif”, kata MOFA, mereka akan terus memperkuat kerja sama dengan Indonesia untuk berkontribusi bersama terhadap kemakmuran, perdamaian, dan stabilitas di kawasan sekitar.
(Oleh Yang Yao-ju dan Jason Cahyadi)
Selesai/ML