Taipei, 2 Mei. (CNA) Lebih dari 36.000 iguana hijau telah dimusnahkan sejak kampanye untuk memberantas spesies invasif ini diluncurkan pada awal tahun, sekitar tiga kali lipat jumlah pada periode yang sama tahun 2024, menurut laporan Direktorat Jenderal Konservasi Hutan dan Alam (FANCA) pada Rabu (30/4).
Untuk melawan ancaman spesies ini terhadap ekosistem dan pertanian, Kementerian Pertanian (MOA) bekerja sama dengan pemerintah daerah meluncurkan kampanye tersebut, kata ditjen itu dalam sebuah pernyataan.
Periode saat ini merupakan waktu yang krusial untuk mengendalikan populasi iguana hijau karena mereka cenderung berkembang biak pada musim kering (dari April hingga September) dengan prioritas diberikan pada penghilangan iguana betina dewasa, penghancuran sarang dan telur mereka, kata ditjen itu.
Ditjen tersebut telah membentuk empat tim pemburu adat untuk bekerja sama dengan sembilan tim profesional yang ditugaskan pemerintah daerah untuk memberantas spesies ini di alam liar, tambahnya.
Menurut statistik FANCA, total 36.543 iguana hijau telah dimusnahkan tahun ini, tiga kali lipat jumlah pada periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, pemerintah daerah telah mengadakan 15 sesi pelatihan dan melatih 1.635 orang untuk menghilangkan atau mengendalikan reptil tersebut, kata ditjen itu.
Ditjen tersebut memberlakukan larangan impor iguana hijau pada Juni 2015 dan mengklasifikasikan kadal peliharaan populer ini sebagai spesies invasif pada September 2020, mewajibkan pemilik untuk mendaftarkan hewan peliharaan mereka dan melarang pembiakan tanpa izin.
Namun, populasi iguana hijau di Taiwan terus bertambah selama beberapa tahun terakhir, terutama di wilayah selatan.
Iguana hijau diperkenalkan sebagai hewan peliharaan ke Taiwan sekitar 20 hingga 30 tahun lalu dan populasinya meledak sejak saat itu. Sekitar 200.000 reptil ini diyakini berada di Taiwan bagian selatan dan tengah, menurut ditjen tersebut.
Taiwan mulai memusnahkan iguana hampir sepuluh tahun lalu dan tahun ini, pemerintah menargetkan untuk memusnahkan 120.000 reptil tersebut, kata ditjen itu.
Untuk tujuan tersebut, MOA membentuk satuan tugas pengendalian iguana hijau pada 5 Desember 2024.
MOA juga meluncurkan pembaruan aplikasi pelaporan kerusakan pertanian, yang mencakup bagian pelaporan dan penghapusan iguana hijau di mana para profesional dapat memposting informasi dan foto iguana yang tertangkap.
Sebagai insentif, kementerian menawarkan hadiah sebesar NT$500 (Rp259 ribu) untuk setiap iguana yang tertangkap dengan panjang lebih dari 30 sentimeter, dan NT$200 untuk setiap iguana dengan panjang kurang dari 30 sentimeter. Untuk masyarakat umum, hadiah untuk iguana yang tertangkap adalah setengah dari jumlah tersebut -- NT$250 dan NT$100.
Selesai/ML/JC