Taipei, 14 Apr. (CNA) Ribuan orang tumpah ruah di Festival Idul Fitri yang digelar oleh Pemerintah Kota Taipei di Taman Daan pada Minggu (13/4). Festival yang digelar tiap tahun ini menjadi momentum penting bagi masyarakat Taipei untuk merayakan keberagaman dan kebersamaan dalam suasana Idul Fitri.
Acara ini menampilkan beragam hidangan dan penampilan khas dari negara-negara mayoritas Muslim, seperti penganan dari berbagai negara Timur Tengah, kesenian henna, penampilan tari dan lagu, serta partisipasi dari berbagai komunitas Muslim di Taiwan, mulai dari Chinese Muslim Association, Taipei Grand Mosque, hingga Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama.
Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Arif Sulistiyo menyebut pihaknya sebagai perwakilan Indonesia di Taiwan menyambut baik upaya Pemerintah Kota Taipei yang setiap tahun menyelenggarakan acara ini. Menurut Arif, acara seperti ini sangat berarti bagi orang Indonesia di Taiwan mengingat mayoritas dari komunitas ini adalah Muslim.
“Seperti yang kita ketahui bersama, jumlah warga negara Indonesia di Taiwan saat ini mencapai kurang lebih 400.000 jiwa, yang berarti hampir 2 persen dari total populasi Taiwan. Dan mayoritas warga negara Indonesia ini berdomisili di Taipei, sekitar 35.000 jiwa, dengan hampir 90 persen di antaranya beragama Islam. Perayaan Idul Fitri ini menjadi pengobat rindu bagi kami yang jauh dari tanah air tercinta, Indonesia,” kata Arif.
Arif menyebut selama ini Pemerintah Kota Taipei telah terbuka pada komunitas Muslim. Contohnya kemarin saat salat Idul Fitri diizinkan untuk digelar di Sun Yat Sen Memorial Hall yang meskipun saat itu cuaca kurang mendukung dengan hujan, salat Idul Fitri dihadiri oleh kurang lebih 30.000 orang yang sebagian besar warga negara Indonesia dan juga warga Taiwan, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
“Peristiwa ini mungkin menjadi sejarah sebagai salat Idul Fitri terbesar di Taiwan. Ini adalah bukti nyata bahwa Taiwan, khususnya Taipei, adalah kota yang multikultural dan ramah bagi umat Muslim,” ucapnya seraya mengatakan dalam waktu dekat, sekitar tanggal 6 Juni 2025 pihaknya akan berkirim surat untuk permohonan izin pelaksanaan salat Idul Adha.
“Selanjutnya, kami berharap untuk Idul Fitri tahun 2026, Pemerintah Kota Taipei dapat kembali memberikan izin untuk pelaksanaan sholat Idul Fitri di lokasi ikonik lainnya, seperti Chiang Kai Shek Memorial Hall, untuk memberikan pengalamanyang berbeda dan lebih luas bagi umat Muslim di Taipei serta dapat menampung lebih banyak lagi umat muslim di Taiwan,” ucap dia.
Sudah seperti keluarga
Menurut Arif, bagi warga Indonesia, Taiwan sudah terasa seperti keluarga bahkan seperti orang tua sendiri. Soalnya, kata Arif, saat pelaksanaan sholat Idul Fitri kemarin, meskipun telah diberikan izin hari libur, pihaknya sangat tersentuh menyaksikan pekerja migran Indonesia yang membawa akong (kakek) dan ama (nenek) mereka ke Sun Yat Sen Memorial Hall.
Hal ini menunjukkan rasa tanggung jawab dan kepedulian mereka yang besar untuk tidak meninggalkan para lansia sendirian di rumah. “Kami berharap agar hubungan baik antara Indonesia dan Taiwan, yang telah terjalin dengan baik, dapat terus terjaga dan bahkan semakin meningkat di masa depan,” ucap Arif.
Sementara itu, Wali Kota Taipei Chiang Wan-an (蔣萬安) menyebut bahwa Taipei adalah kota yang beragam dan multikultur. Sebagai kota yang inklusif, ia juga menyambut siapa pun yang hendak datang ke Taipei.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa ini adalah tahun ketiga berturut-turut ia menghadiri perayaan Idulfitri, dan setiap kali merasakan antusiasme yang luar biasa.
Taipei juga mendukung hampir seratus hotel dan destinasi wisata untuk memperoleh sertifikasi ramah Muslim. Taipei juga telah meraih pengakuan internasional, termasuk penghargaan Kota Tujuan Wisata Ramah Muslim Paling Potensial (non-OIC) dari CrescentRating pada 2023, serta medali emas dalam kategori Acara Budaya dari MUSE Creative Awards Amerika Serikat untuk perayaan Idulfitri 2024.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada para perwakilan asing di Taiwan serta seluruh masyarakat yang telah mendukung dan berpartisipasi, serta menyatakan komitmen pemerintah kota untuk terus meningkatkan kualitas acara dari tahun ke tahun. Menutup pidatonya, ia mengutip dua kalimat bahasa Indonesia yakni “Terimakasih” dan “Aku Cinta Kamu” yang disambut riuh oleh tepuk tangan pengunjung yang hadir.
Menurut Biro Pariwisata Kota Taipei, pertunjukan panggung tahun ini dimeriahkan oleh penyanyi asal Indonesia di Taiwan, Nita; penyanyi blasteran Taiwan-Indonesia, Kelly Cheng; serta grup tari rakyat khas Timur Tengah, memberikan suasana perayaan meriah bagi teman-teman Muslim di Taipei. Terdapat lebih dari 30 stan dalam pasar halal yang menawarkan makanan khas Muslim, pakaian etnik, dan produk-produk khas lainnya, memberikan nuansa budaya mancanegara di tengah kota.
Selesai/JA