Taipei, 6 Apr. (CNA) St. John's University (SJU) Taiwan mengatakan mereka telah memberikan bantuan berupa dukungan psikologis serta kupon hadiah senilai NT$1.000 (Rp508.397) kepada mahasiswa asal Indonesia dalam sebuah acara amal.
Universitas tersebut dalam sebuah rilis pers baru-baru ini mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan menciptakan suasana kampus yang hangat dan ramah, sekaligus menunjukkan kepedulian dan dukungan terhadap mahasiswa melalui aksi nyata.
Rektor SJU Tang Yen-po (唐彥博) menekankan bahwa universitas tersebut tidak hanya berfokus pada penyampaian ilmu pengetahuan, tetapi juga pada pengembangan holistik mahasiswa, khususnya dalam menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama dan tanggung jawab sosial.
Ia menegaskan bahwa makna pendidikan terletak pada membangkitkan kesadaran sosial dan semangat aksi nyata di kalangan mahasiswa.
Melalui kegiatan ini, kata Tang, mahasiswa dapat secara langsung terlibat dalam pelayanan, belajar berempati, serta merasakan kehangatan dari masyarakat.
Hal ini sepenuhnya mencerminkan upaya universitas dalam memperhatikan kesejahteraan mahasiswa, menciptakan lingkungan kampus yang ramah, serta menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial, ujarnya.
Kegiatan ini, kata Tang, bukan hanya sebuah pembelajaran di luar kelas, tetapi juga memperluas wawasan mahasiswa dan mempererat hubungan antara universitas dengan masyarakat.
Chen Mei-chuan (陳梅雋), pengurus Chinese Fun-Heart Social Welfare Caring Association, menyatakan bahwa kolaborasi dengan SJU kali ini menggabungkan pendidikan dengan kegiatan amal.
Hal ini memungkinkan lebih banyak mahasiswa untuk terlibat, sehingga memperlihatkan semangat dan tekad generasi muda dalam berkontribusi bagi kemanusiaan, tambahnya.
Chen mengatakan ia yakin bahwa kerja sama lintas sektor seperti ini dapat memperluas dampak positif dari kegiatan amal dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan serta harapan sosial.
"Kasih dan kebaikan itu menular, dan kekuatan ini tengah diperluas oleh mahasiswa ke berbagai penjuru masyarakat," ujar Lee Yi-hsuan (李依璇), perwakilan Gereja New Life.
Ia menekankan bahwa gereja selalu mendorong jemaatnya untuk terlibat dalam kehidupan sosial dan mewujudkan prinsip memberkati masyarakat.
Dalam kegiatan ini, kata Lee, ia merasakan ketulusan mahasiswa dari berbagai latar belakang dan negara dalam membantu mereka yang membutuhkan, di mana tindakan mereka penuh kehangatan dan kekuatan.
Menurutnya, di tengah dunia yang terus berubah dengan cepat, hanya dengan saling mendukung dan peduli satu sama lain, seseorang dapat membawa harapan dan terang bagi masyarakat.
Selesai/IF