Taipei, 25 Feb. (CNA) Sejumlah cuka anggur yang diimpor dari Prancis tak lolos di bea cukai setelah ditemukan mengandung sulfur dioksida dalam jumlah berlebihan, kata Direktorat Jenderal Makanan dan Obat-obatan (TFDA) hari Selasa (25/2).
Sekumpulan produk seberat 450 kilogram itu diimpor oleh jaringan hipermarket Carrefour, dan terdeteksi mengandung 0,107 g/kg sulfur dioksida, melebihi batas legal 0,03 g/kg, dan telah dikembalikan atau dimusnahkan di perbatasan sesuai dengan peraturan terkait, kata TFDA.
Cheng Wei-chih (鄭維智), kepala Pusat Administrasi Regional Utara TFDA, menjelaskan bahwa zat tersebut digunakan sebagai antioksidan, pemutih, dan pengawet. Zat ini juga membuat produk tampak warna yang lebih baik dengan menghentikan fermentasi dan mencegah anggur merah menjadi terlalu gelap.
Pengimpor sekarang akan dikenakan inspeksi 20-50 persen di perbatasan, lebih dari standar umumnya 2-10 persen, kata Cheng.
Sementara itu, sejumlah bubuk rumput jelai dari Tiongkok, yang diimpor oleh TCI Co., Ltd., juga dihentikan di perbatasan karena mengandung residu pestisida fluroxypyr-meptyl yang dilarang, menurut TFDA.
Produk impor dari perusahaan tersebut akan diperiksa jumlahnya setahap demi setahap kata Cheng.
Sementara itu, sejumlah kumquat segar yang diimpor dari Jepang ditahan karena mengandung pestisida flubendiamide yang dilarang. Produk yang diimpor oleh Tong Ho Fruit Co., Ltd., akan diperiksa 100 persen, kata Cheng.
Menurut TFDA, sebanyak 381 sekumpulan buah sitrus diperiksa di perbatasan dari 17 Agustus hingga 17 Februari, dengan 26 -- 6,8 persen -- gagal inspeksi setelah ditemukan mengandung residu berbagai pestisida.
Buah sitrus dari Jepang akan dikenakan inspeksi 100 persen hingga 24 Maret 2025, kata Cheng.
Impor lain yang ditahan yang dicantumkan oleh TFDA pada hari Selasa termasuk hasil pertanian dan rempah-rempah dari Indonesia, Jepang, Mesir, Cile, Tiongkok dan India karena mengandung residu pestisida yang berlebihan atau logam berat.
Sekumpulan sedotan dari Tiongkok juga dihentikan karena gagal dalam tes disolusi, menurut TFDA.
Selesai/JA