Taipei, 3 Mei (CNA) Zeiss, produsen produk optik dan optoelektronik asal Jerman, berencana untuk memperluas tenaga kerjanya di Taiwan dan akan mengumumkan rencana kecerdasan buatan (AI) baru pada bulan ini seiring dengan peningkatan investasi mereka di negaranya.
Kepala Zeiss Taiwan, Cheong Peng Tat (章平達), mengatakan dalam konferensi pers pada Selasa (29/4) bahwa Taiwan adalah pasar kelima di dunia yang memiliki kelima divisi bisnis perusahaan -- kacamata, perawatan kesehatan, solusi mikroskopi, pengukuran industri, dan peralatan semikonduktor.
Hingga akhir 2024, Zeiss Taiwan memiliki sekitar 400 pegawai, naik dari hanya 30-40 orang pada 2018, dan jumlah tersebut akan terus meningkat menjadi 450 pada akhir tahun ini, kata Cheong.
Setelah berkomitmen pada 2024 untuk berinvestasi sebesar NT$10 miliar (Rp5,18 triliun) di Taiwan selama sepuluh tahun ke depan, Zeiss akan mengumumkan rencana investasi terkait AI baru pada Mei untuk membangun Taiwan menjadi pusat global pengembangan teknologi AI untuk peluncuran produk AI baru, ujar Cheong.
Senada dengan itu, Clive Yen (嚴子登), kepala divisi solusi kualitas industri Zeiss Taiwan, mengatakan bahwa rencana investasi AI baru ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam melakukan sertifikasi produk AI dan memperbaiki pengendalian kualitas di bidang tersebut.
Yen mengatakan rencana investasi AI ini diperkirakan dapat membantu Zeiss menghadapi tantangan yang diciptakan banyak aplikasi AI, termasuk papan sirkuit cetak (PCB), solusi pendinginan cair, konektor, dan pengembangan rak server AI.
Rencana investasi AI ini akan mengikuti pusat inovasi yang dibuka Zeiss di Hsinchu Science Park pada 2024 untuk memenuhi kebutuhan produktivitas penelitian & pengembangan (R&D), produksi, serta analisis kegagalan (FA) semikonduktor di Taiwan.
Mengomentari pusat inovasi tersebut, Henry Cai (蔡慧), kepala divisi solusi mikroskopi riset Zeiss Taiwan, mengatakan bahwa pusat tersebut telah menyediakan layanan FA kepada klien Zeiss, tetapi juga membantu perusahaan induk untuk lebih memahami kebutuhan klien guna mengembangkan produk yang disesuaikan.
Terkait kebijakan tarif impor pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Cheong mengakui Zeiss akan menghadapi dampak dalam jangka pendek, namun mengatakan jaringan global perusahaan akan membantu menghadapi tantangan terkait.
Cai mengatakan ia memperkirakan rantai pasokan Zeiss akan tetap stabil meskipun kekhawatiran tarif AS diperkirakan akan memengaruhi persediaan.
Yen mengatakan seiring klien mendiversifikasi produksi untuk mengurangi dampak akibat ketidakpastian geopolitik, investasi baru mereka diharapkan dapat meningkatkan permintaan peralatan baru dan menguntungkan Zeiss.
Selesai/JC
