CDC: Taiwan laporkan jumlah kunjungan medis terkait flu tertinggi dalam satu dekade

12/02/2025 12:02(Diperbaharui 12/02/2025 12:05)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Direktur Pusat Intelijen Epidemi Pusat Pengendalian Penyakit, Kuo Hung-wei dalam pengarahan rutin hari Selasa. (Sumber Foto : CNA, 11 Februari 2025)
Direktur Pusat Intelijen Epidemi Pusat Pengendalian Penyakit, Kuo Hung-wei dalam pengarahan rutin hari Selasa. (Sumber Foto : CNA, 11 Februari 2025)

Taipei, 12 Feb. (CNA) Lebih dari 180.000 kunjungan rawat jalan dan darurat akibat penyakit sejenis influenza tercatat pekan lalu di Taiwan, jumlah tertinggi untuk periode yang sama dalam sepuluh musim flu terakhir, kata Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) pada Selasa (11/2).

Total 181.995 kunjungan rawat jalan dan darurat terkait penyakit sejenis flu dilaporkan dari 2 Februari hingga 8 Februari di seluruh Taiwan, menandai jumlah tertinggi yang tercatat untuk periode yang sama sejak musim flu 2015-2016, kata Direktur Pusat Intelijen Epidemi CDC, Kuo Hung-wei (郭宏偉), dalam pengarahan rutin.

Kuo menambahkan bahwa jumlah kasus flu dengan komplikasi berat telah meningkat, dengan 128 kasus berat dan 28 kematian terkait flu tercatat dari 4 Februari hingga Senin, sebagian besar terkait dengan infeksi H1N1.

Wakil Kepala Departemen Urusan Medis Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW), Liu Yu-ching (劉玉菁) kepada CNA menyampaikan bahwa lonjakan pasien di UGD tahun ini dipengaruhi liburan panjang, penyebaran norovirus, flu musiman, serta cuaca dingin yang memperburuk kondisi pasien berisiko tinggi. 

Setelah puncak pada hari kedua Imlek, jumlah pasien mulai menurun, tetapi rata-rata harian masih 25.000 kasus, jauh di atas angka normal sebelum Tahun Baru Imlek yang berkisar 10.000 kasus pada hari biasa dan 20.000 kasus pada akhir pekan, menurutnya.

Ketua Taiwan Society of Emergency & Critical Care Medicine, Chang Wei-tien (張維典) menyatakan bahwa kondisi UGD saat ini benar-benar mengalami ledakan pasien, di mana rumah sakit yang biasanya tidak mengalami antrean panjang pun kini memiliki lebih dari 20 hingga 30 pasien yang menunggu perawatan. 

Ia menilai penyebab utama kepadatan ini adalah meningkatnya kasus flu, norovirus, cuaca dingin yang memperburuk kondisi pasien kritis, serta keterbatasan tenaga keperawatan yang mempengaruhi kapasitas perawatan.

Dokter CDC, Lin Yung-ching (林詠青) juga melaporkan satu pasien meninggal yang adalah anak laki-laki berusia di bawah sepuluh tahun di Taiwan selatan, yang menjadi kematian terkait flu termuda yang tercatat pada musim flu saat ini.

Anak laki-laki tersebut, yang memiliki riwayat asma dan belum menerima vaksinasi untuk musim flu saat ini, terinfeksi influenza A dan meninggal sekitar sepekan setelah gejala muncul, kata Lin, menambahkan bahwa penyebab utama kematiannya adalah ensefalopati nekrosis akut terkait influenza.

Lin menekankan bahwa baik anak-anak maupun orang dewasa yang terkena flu berisiko tinggi mengalami komplikasi pneumonia, tetapi anak kecil memiliki kemungkinan lebih besar mengalami radang otak atau nekrosis otak. 

Ia juga mengingatkan bahwa bayi di atas enam bulan sudah bisa mendapatkan vaksin flu, dan anak-anak dengan gejala flu harus dipantau ketat untuk menghindari komplikasi berat.

Terkait prediksi epidemi flu, Wakil Direktur Jenderal CDC, Tseng Shu-huai (曾淑慧) mengatakan bahwa wabah dapat mulai menurun pada pekan depan atau minggu setelahnya.

Namun, dengan adanya acara seperti Festival Lentera pada Rabu, siswa yang kembali ke sekolah pada Selasa setelah liburan Tahun Baru Imlek, dan suhu yang lebih dingin, fluktuasi dalam epidemi masih memungkinkan, tambah Tseng.

Terkait vaksin flu, Tseng mengatakan bahwa 13.000 dosis vaksin flu yang didanai pemerintah masih tersedia di seluruh Taiwan pada hari Selasa, dan mendesak kelompok berisiko tinggi untuk segera divaksinasi.

(Oleh Tzeng Yi-ning, Sunny Lai, Shen Pei-yao, Antonius Agoeng Sunarto, dan Jason Cahyadi)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/ML

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.