Buronan Taiwan ditangkap di AS seiring pengetatan kebijakan imigrasi Trump

09/02/2025 11:06(Diperbaharui 09/02/2025 11:10)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Seorang agen ERO dari ICE menahan buronan Taiwan Johanne Liou di Boston. (Sumber Foto : Otoritas setempat)
Seorang agen ERO dari ICE menahan buronan Taiwan Johanne Liou di Boston. (Sumber Foto : Otoritas setempat)

Taipei, 9 Feb. (CNA) Johanne Liou (劉喬安), perempuan Taiwan yang dikenal setelah aksinya dalam protes Sunflower Movement di Taiwan pada tahun 2014, ditangkap di Boston bulan lalu seiring penindakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap imigran ilegal, menurut Biro Investigasi Kriminal (CIB) Taiwan pada Sabtu (8/2).

Penangkapan Liou pertama kali diumumkan di situs web resmi Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai AS (ICE) pada Selasa. ICE mengungkapkan bahwa Liou ditangkap di AS karena melebihi masa tinggal visanya.

ICE juga mengumumkan bahwa Kantor Lapangan Boston untuk Penegakan dan Operasi Penghapusan (ERO) telah menangkap Liou, seorang "Buronan sekaligus warga asing kriminal yang dicari karena penggelapan, penipuan, kejahatan narkoba di Taiwan."

ICE mengatakan bahwa ERO telah menangkap Liou dalam sebuah operasi pada 23 Januari dengan bantuan Departemen Kepolisian Negara Bagian Massachusetts Needham.

Mengenai penangkapan tersebut, Direktur Kantor Lapangan ERO Boston Patricia H. Hyde dikutip mengatakan, "Menangkap buronan asing dan warga asing kriminal serta menekankan pentingnya kolaborasi kami dengan penegak hukum setempat untuk menjaga keamanan publik dan menjaga integritas sistem imigrasi kami."

Liou tampaknya telah memasuki AS secara sah dengan visa pengunjung sementara pada Mei 2019 tetapi tidak meninggalkan AS sampai waktu yang ditentukan yakni bulan Agustus 2019.

ICE mengatakan Liou akan tetap dalam tahanan ERO hingga "Penghapusan" dari AS, yang CIB Taiwan perkirakan akan dilakukan pada bulan Maret.

CIB juga mengklaim kredit karena membantu ICE menangkap Liou.

Kepala Divisi Urusan Kriminal Internasional CIB, Lee Kun-ta (李昆達) berbicara kepada pers lokal hari Sabtu. (Sumber Foto : CNA, 8 Februari 2025)
Kepala Divisi Urusan Kriminal Internasional CIB, Lee Kun-ta (李昆達) berbicara kepada pers lokal hari Sabtu. (Sumber Foto : CNA, 8 Februari 2025)

Biro tersebut mengatakan perwakilannya di AS memberikan ICE informasi tentang Liou di tengah kebijakan penegakan imigrasi AS terbaru yang diterapkan oleh Presiden Trump.

Liou, yang penampilan dan pakaian terbukanya menarik perhatian media Taiwan hingga memberinya julukan "Ratu Matahari" dalam protes mahasiswa internasional di 2014, diduga telah memperkenalkan wanita-wanita di Taiwan ke sebuah jaringan yang merekrutnya untuk prostitusi di AS pada 2015.

Keterlibatannya dalam dugaan jaringan prostitusi lintas batas membuatnya dilarang meninggalkan negara tersebut satu dekade yang lalu.

Nama Liou kemudian diliput dalam sorotan negatif oleh media berita Taiwan pada tahun-tahun berikutnya karena dugaan keterlibatannya dalam penggelapan, penipuan dan kejahatan narkoba. Ia menjadi kriminal yang dicari oleh Kantor Kejaksaan Distrik New Taipei pada 2023 karena tidak hadir di pengadilan.

Karena statusnya sebagai buronan New Taipei, CIB mengatakan bahwa ia akan menyerahkan Liou dalam tahanan kejaksaan kota tersebut yang kemudian akan menentukan kejahatan mana yang harus ia pertanggungjawabkan di pengadilan terlebih dahulu.

(Oleh Liu Chien-pang, James Lo, dan Muhammad Irfan)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/JA

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.