Taipei, 7 Feb. (CNA) Seorang wanita yang dinyatakan bersalah karena menyerang seorang bayi, yang menyebabkan keterlambatan perkembangannya, diperintahkan untuk membayar hampir NT$14,12 juta (Rp7,023 miliar) sebagai kompensasi, Pengadilan Distrik Shilin hari Kamis (6/2) memutuskan.
Menurut putusan pengadilan distrik, kompensasi tersebut mencakup NT$1,5 juta untuk masing-masing orang tua dan lebih dari NT$11,11 juta untuk anak mereka.
Orang tua tersebut mencari kompensasi untuk biaya medis, kehilangan pendapatan, dan tekanan mental. Pengadilan tidak memberikan detail tentang bagaimana mereka menentukan jumlah kompensasi itu.
Wanita tersebut, seorang pengasuh bayi bersertifikat bermarga Hsiao (蕭), dijatuhi hukuman oleh Pengadilan Tinggi Taiwan pada September tahun lalu dengan empat tahun penjara karena penyerangan berat yang menyebabkan kejang, keterlambatan perkembangan, dan kerusakan pada penglihatan bayi.
Hsiao mulai merawat bayi berusia 8 bulan tersebut selama siang hari pada 11 Februari 2019, menurut putusan Pengadilan Tinggi.
Ayah bayi tersebut, bermarga Chang (張) menjemput anaknya pada 20 Februari. Ia memanggil ambulans setelah merasa anaknya sulit dibangunkan.
Dokter menemukan bahwa bayi tersebut telah menderita kerusakan otak, gangguan penglihatan, dan keterlambatan perkembangan. Pengadilan tinggi mengatakan ini disebabkan guncangan keras pada hari itu.
Kerusakan tersebut sangat serius sehingga bayi tersebut dicantumkan sebagai disabilitas oleh pemerintah sebagai akibatnya.
Kasus perdata ini dapat diajukan banding.
Selesai/IF