Taipei, 8 Feb. (CNA) World Vision Taiwan (WVT) menyatakan mereka telah meluncurkan program "Pebasket Berbakat” (籃海計畫) untuk membantu remaja dari keluarga kurang mampu membangun kepercayaan diri dan mempelajari keterampilan bermain basket.
Lewat program ini, kata yayasan tersebut, mereka menyediakan pelatihan basket dan pendidikan kehidupan bagi anak-anak serta remaja kurang mampu.
Pada Selasa (4/2), digelar pertandingan bersahabat di National Chi Nan University di Kabupaten Nantou, diikuti 80 pemain dari empat tim yang berasal dari desa Wushe dan Xinyi serta kelurahan Puli dan Lukang.
World Vision Taiwan melalui siaran persnya menyebutkan bahwa salah satu pebasket asal Kelurahan Puli, Hsiao Cheng (小城) (nama samaran), dibesarkan neneknya. Meskipun berasal dari keluarga miskin, semangatnya terhadap basket tidak pernah padam.
Ia mengikuti program "Pebasket Berbakat” sejak kelas enam SD, dan setiap akhir pekan naik bus selama satu jam ke Puli untuk berlatih. Pada 2023, ia naik ke bangku SMP dan berhasil menjadi anggota tetap tim, serta menjalani pertandingan resmi pertamanya.
Pemain lainnya, Hsiao Hsiang (小翔) dari Desa Xinyi, sejak kecil menyukai basket. Namun, setelah pindah sekolah ke kampung halamannya, ia kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru, kehilangan minat dalam belajar, dan sering membolos.
Sekolah hampir melaporkannya sebagai siswa yang putus belajar. Pada momen kritis, pekerja sosial membantu Hsiang memahami prinsip program ini yang menekankan keterampilan basket, moral, dan akademik. Secara bertahap, ia menemukan arah baru dan merasakan rasa memiliki dalam tim.
Wakil Presiden World Vision Taiwan, Hsiao Wen-jung (蕭文榮), menyatakan bahwa program "Pebasket Berbakat" berfokus pada transformasi pendidikan melalui olahraga, membantu remaja dari keluarga kurang mampu untuk membangun kepercayaan diri, belajar bekerja sama dalam tim, dan menghadapi tantangan.
Melalui program ini, ujarnya, anak-anak yang mencintai basket tidak hanya mempelajari keterampilan, tetapi juga mengembangkan ketahanan mental dan sikap positif, yang menjadi fondasi karakter untuk perkembangan karier mereka.
Di Tahun Ular ini, kata Hsiao, World Vision Taiwan mengajak semua pihak untuk menjadi "rekan setia" bagi anak-anak, membantu lebih banyak anak yang mencintai olahraga tetapi kekurangan sumber daya untuk mewujudkan impian mereka.
(Oleh Hsiao Po-yang dan Antonius Agoeng Sunarto)
Selesai/JC