Taipei, 30 Jan. (CNA) Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, Arif Sulistiyo, menghadiri peringatan Hari Jadi Forum Silaturahmi Pelaut Indonesia (FOSPI) ke-18 dan Satgas Keamanan FOSPI ke-4 di Donggang, Kabupaten Pingtung, pada Rabu (29/01) dan memberi apresiasi kepada FOSPI selaku mitra strategis pemerintah dalam meningkatkan pelindungan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan, khususnya bagi anak buah kapal (ABK) migran Indonesia.
Menurut sebuah unggahan KDEI di Facebook, Arif berterima kasih kepada FOSPI "Yang senantiasa berkomitmen membantu pekerja migran Indonesia, khususnya dalam hal peningkatan upah, hak-hak ABK yang berlayar di perairan internasional, serta pemasangan fasilitas wi-fi di kapal."
"Bagi KDEI Taipei, FOSPI adalah mitra utama dalam perlindungan ABK Migran Indonesia di Taiwan," ujar Arif Sulistiyo.
Selain Kepala KDEI Taipei, acara tersebut dihadiri oleh berbagai perwakilan otoritas Taiwan, seperti Direktorat Jenderal Imigrasi Cabang Pingtung, Kepolisian Pingtung, Fisheries Agency Pingtung, serta sejumlah LSM, termasuk Stella Maris, Global Labor Justice-International Labor Rights Forum, dan Taiwan Association for Human Rights.
Dalam sambutannya, Arif juga mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia melalui Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia kini memiliki unit khusus yang fokus menangani ABK Migran, yaitu Direktorat Penempatan Awak Kapal Niaga Migran dan Awak Kapal Perikanan Migran. Unit ini bertujuan untuk meningkatkan tata kelola ABK Migran Indonesia di luar negeri, termasuk di Taiwan.
Kepala KDEI tersebut juga mengimbau para PMI yang menghadapi kendala untuk segera melaporkannya ke nomor 1955 atau menghubungi hotline KDEI Taipei. "Jika ada masalah, jangan lari dari masalah tersebut. Kabur tidak akan menyelesaikan masalah yang ada," tegas Arif.
Dalam kesempatan tersebut, Arif juga mengingatkan kepada para PMI untuk selalu mematuhi peraturan yang berlaku di Taiwan, menjaga hubungan harmonis dengan warga Taiwan, serta menghindari keterlibatan dalam narkoba dan obat-obatan terlarang.
"Kita datang ke Taiwan untuk bekerja dan mencari rezeki. Jangan biarkan tujuan kita terganggu oleh hal-hal yang dilarang di sini. Semoga kita semua bisa kembali ke tanah air dengan membawa keberkahan bagi keluarga di rumah," pesannya.
Di sela-sela acara, Kepala KDEI Taipei juga meninjau kondisi kerja ABK Migran Indonesia di kapal yang berlabuh di Pelabuhan Donggang, Pingtung untuk memantau secara langsung kondisi kerja para ABK Migran, terutama terkait dengan norma kerja serta aspek keselamatan dan kesehatan kerja di atas kapal.
Selesai/IF