Taoyuan, 24 Jan. (CNA) Sebuah program yang dibiayai pemerintah yang memungkinkan pemuda Taiwan untuk bepergian ke luar negeri untuk melakukan pekerjaan sukarela, pelatihan, atau pertukaran budaya secara resmi diluncurkan di Taoyuan pada Jumat (24/1).
Taiwan Global Pathfinders Initiave akan menyediakan lebih dari 800 peluang pada tahun 2025 bagi warga negara Taiwan berusia 15 hingga 30 tahun untuk bepergian ke luar negeri dengan durasi mulai dari dua minggu hingga satu tahun, kata Wakil Menteri Pendidikan Yeh Ping-cheng (葉丙成) dalam acara peluncuran tersebut.
Program ini mendorong pemuda Taiwan untuk "Keluar dari zona nyaman mereka" dan menghadapi tantangan di luar negeri, dengan tujuan "Memperluas wawasan mereka" sambil mempromosikan Taiwan dan nilai-nilai kebebasan dan demokrasi, kata Yeh.
Dari sudut pandang pemerintah, pemuda memiliki peran penting dalam pembangunan berkelanjutan Taiwan, dan mereka yang memiliki perspektif serta pola pikir global akan meningkatkan daya saing negara di panggung internasional di masa depan, tambahnya.
Untuk program ini, pemerintahan Presiden Lai Ching-te (賴清德) telah berkomitmen menyediakan dana sebesar NT$10 miliar (Rp4,938 triliun) dan akan mulai menerima pendaftaran serta proposal dari Jumat hingga 14 Maret, dan 1 Mei hingga 20 Juni.
Lai mengatakan dalam acara tersebut bahwa program ini merupakan hasil kolaborasi antara berbagai badan pemerintah untuk membantu pemuda Taiwan yang memiliki aspirasi dan keberanian memperoleh lebih banyak pengalaman di luar negeri.
Ia menambahkan bahwa diharapkan melalui pengalaman tersebut, mereka dapat mendorong kemajuan Taiwan dan berkontribusi pada komunitas internasional di masa depan.
Presiden Lai juga menyebutkan bahwa program ini bisa diperluas untuk mencakup pemuda dari 12 sekutu diplomatik Taiwan, menawarkan mereka peluang tambahan untuk datang ke Taiwan untuk pertukaran dan pelatihan.
Menurut Kementerian Pendidikan (MOE), program ini mencakup 85 proyek, menyediakan 610 peluang untuk pekerjaan sukarela, pelatihan, magang atau jenis pertukaran lainnya di berbagai bidang untuk tahun ini.
Salah satu proyek tersebut akan memilih tiga siswa untuk pergi berkeliling di Paris, Prancis, di mana mereka akan mendapatkan wawasan tentang politik Prancis dengan mengunjungi Parlemen Prancis, kantor pusat surat kabar Prancis Le Monde, dan situs terkait lainnya, kata Yeh.
Proyek lain akan mengirimkan 20 pemuda yang memiliki minat di industri hiburan ke Seoul, Korea Selatan, untuk menerima pelatihan di Bornstar Training Center, tambahnya.
Yen menambahkan bahwa MOE juga bertujuan untuk memilih setidaknya 200 pemuda yang memiliki proposal mereka sendiri.
Menurut MOE, program ini akan mencakup biaya tiket pesawat pulang-pergi, biaya hidup, asuransi, biaya visa, dan pengeluaran lain yang timbul di dalam maupun luar negeri bagi mereka yang terpilih.
Selesai/IF