Taipei, 22 Des. (CNA) Mental Health Foundation (MHF), Selasa (17/12) merilis survei yang menunjukkan skor kesehatan mental nasional Taiwan berada pada angka 81,67, dengan gangguan tidur yang dialami 40 persen responden menjadi perhatian utama.
Edisi 2024 dari survei dua tahunan MHF yang telah diadakan sejak 2002 tersebut dilakukan pada Oktober dengan melibatkan 1.076 responden berusia di atas 20 tahun melalui wawancara telepon acak.
Ketua Tim Indeks Kesehatan MHF, Yang Tsung-tsair (楊聰財), menjelaskan bahwa skor keseluruhan tahun ini adalah 81,67, dengan kesehatan fisik dan mental mencatat skor terendah di antara empat indikator utama, yakni 79,81.
Dari delapan subindikator, ujarnya, masalah tidur menjadi perhatian utama dengan 40,9 persen responden melaporkan tidur yang buruk hingga mengganggu aktivitas harian.
Rendahnya kualitas tidur berbanding lurus dengan penurunan skor kesehatan mental, sehingga gangguan tidur sudah bisa dikatakan menjadi masalah nasional Taiwan, ujar Yang.
Ia menunjukkan indikator lain yang mendapat perhatian adalah nilai pribadi dan kontrol hidup, masing-masing bernilai 79,99 dan 80,24, dengan 34,3 persen responden merasa terasing dan kurang memiliki rasa kebersamaan.
Di sisi lain, indikator kesehatan keluarga menjadi satu-satunya aspek positif dengan skor 86,66, yang menunjukkan stabilitas dukungan keluarga di Taiwan, lanjut Yang.
Ia juga menyoroti penggunaan obat tidur di Taiwan sebagai yang tertinggi di Asia, dengan konsumsi mencapai lebih dari 1 miliar butir per tahun. Namun, ia menegaskan bahwa masalah tidur hanyalah puncak gunung es.
Jika stres fisik dan mental tidak ditangani, kata Yang, ketergantungan obat dapat menyebabkan kecanduan hingga demensia, sehingga penting untuk mengedukasi masyarakat tentang kebersihan tidur dan teknik tidur yang sehat.
Penilaian MHF juga menunjukkan bahwa kesiapan masyarakat dalam menghadapi penuaan masih rendah, terutama dalam aspek aktivitas fisik, interaksi sosial, dan keinginan untuk belajar hal baru.
Ketua MHF, Hu Hai-kuo (胡海國), mengingatkan bahwa aspek-aspek ini dapat meningkatkan kesehatan mental dan membantu masyarakat lebih siap menghadapi masa tua jika dipersiapkan sejak dini.
(Oleh Tseng Yi-ning dan Antonius Agoeng Sunarto)
Selesai/JC