Kelompok masyarakat sampaikan usulan atas masalah akses perawatan jangka panjang bagi imigran baru

26/11/2024 17:52(Diperbaharui 26/11/2024 17:52)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Ketua TASAT Hung Man-chih (tengah) serta legislator dari DPP Loh Meei-ling (ketiga dari kanan), KMT Chen Shiue-hui (kedua dari kiri), dan TPP Mai Yu-chen (ketiga dari kiri) di konferensi pers di Yuan Legislatif, Senin. (Sumber Foto : CNA, 25 November 2024)
Ketua TASAT Hung Man-chih (tengah) serta legislator dari DPP Loh Meei-ling (ketiga dari kanan), KMT Chen Shiue-hui (kedua dari kiri), dan TPP Mai Yu-chen (ketiga dari kiri) di konferensi pers di Yuan Legislatif, Senin. (Sumber Foto : CNA, 25 November 2024)

Taipei, 26 Nov. (CNA) Kelompok masyarakat, Senin (25/11) menyatakan imigran baru di Taiwan masih menghadapi kebingungan dalam mengakses layanan perawatan jangka panjang, sehingga mereka meluncurkan panduan terkait dalam tujuh bahasa serta menyampaikan sejumlah usulan kepada pemerintah.

Dalam sebuah konferensi pers di Yuan Legislatif, Ketua TransAsia Sisters Association Taiwan (TASAT), Hung Man-chih (洪滿枝), menyampaikan bahwa seiring para imigran baru beranjak menua, tantangan yang mereka hadapi adalah ketidaktahuan akan ke mana mereka harus mencari bantuan terkait layanan perawatan jangka panjang.

Meski Taiwan telah mengembangkan layanan perawatan jangka panjang dengan semakin banyaknya sumber daya, kata Hung, banyak imigran baru tidak dapat mengaksesnya. Hak dasar keluarga mereka serta generasi keduanya tidak mendapat perhatian saat kebijakan awal dirancang, tambahnya.

Oleh karena itu, Hung menyampaikan asosiasinya telah membuat panduan multibahasa dan menyampaikan usulan agar pemerintah memperhatikan kebutuhan para imigran baru.

Sekretaris Jenderal TASAT, Chen Shiue-hui (陳雪慧), menyampaikan organisasinya mendorong agar tidak boleh sampai ada diskriminasi layanan perawatan jangka panjang, sosialisasi harus mempertimbangkan bahasa dan budaya beragam imigran baru, dan mesti ada sistem penerjemahan multibahasa.

TASAT juga mendorong agar pelatihan pekerja perawatan mencakup bahasa yang beragam, dengan peningkatan sensitivitas budaya bagi personel layanan perawatan jangka panjang, tambah Chen.

Selain itu, kata Chen, organisasinya juga mengusulkan pengembangan kelompok dukungan terhadap imigran dan model perawatan berbasis budaya oleh masyarakat serta pengalokasian sumber daya untuk memberdayakan perempuan imigran baru dari pernikahan dan keluarganya.

Sementara itu, legislator partai penguasa, Partai Progresif Demokratik (DPP), Loh Meei-ling (羅美玲) menyarankan agar pemerintah memasukkan faktor imigran baru ke evaluasi layanan perawatan keluarga.

Ia juga merekomendasikan pengintegrasian layanan telepon pemerintah dengan sistem multibahasa, untuk meningkatkan aksesibilitas layanan.

Selain itu, Loh menyampaikan, materi pelatihan untuk pekerja layanan perawatan harus mencakup bahasa yang beragam, dan tes pelatihan harus disesuaikan dengan kondisi imigran baru agar mereka tidak kehilangan hak karena kendala bahasa.

Legislator partai oposisi utama, Kuomintang (KMT), Chang Chih-lun (張智倫) mengatakan pemerintah seharusnya mendirikan pusat layanan perawatan jangka panjang untuk imigran baru dengan meniru model pos kesehatan budaya bagi Penduduk Asli.

Ia juga mengusulkan rancangan undang-undang pembentukan badan pengembangan imigran baru berdasarkan Pasal 4 Undang-Undang Layanan Perawatan Jangka Panjang, agar mereka mendapatkan bantuan yang lebih praktis dalam hal kebijakan, sistem, dan anggaran.

Direktur Jenderal Perawatan Jangka Panjang Chu Chien-fang (祝靜芳) menjelaskan bahwa materi sosialisasi sebelumnya mungkin terlalu singkat dan sulit dipahami.

Untuk itu, ke depannya, kata Chu, sosialisasi akan dilakukan bekerja sama dengan kelompok imigran baru, menggunakan bahasa yang lebih mudah dipahami.

Ia juga menyebut bahwa pelatihan untuk pekerja perawatan berada di bawah kewenangan Kementerian Ketenagakerjaan, dan usulan dari masyarakat akan ditindaklanjuti dengan menyesuaikan kurikulum dan tes pelatihan ke dalam bahasa yang beragam.

(Oleh Lin Ching-yin dan Jason Cahyadi)

Selesai/JA

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.