Taipei, 11 Nov. (CNA) Kejaksaan hari Sabtu (9/11) menahan Wakil Kapten Tim Khusus Kantor Direktorat Jenderal Imigrasi (NIA) Yilan serta suami dari penerjemah kantor imigrasi, setelah memeriksa lima tersangka dalam kasus dugaan pemalsuan dokumen pekerja migran yang hilang kontak.
Kejaksaan Distrik Yilan sebelumnya menerima laporan dari warga yang menduga Tim Khusus NIA Yilan memalsukan laporan pengaduan pekerja migran hilang kontak untuk memperoleh imbalan secara ilegal, dengan nilai dugaan penipuan mencapai puluhan ribu dolar Taiwan.
Pada Jumat, tim penyidik melakukan penggeledahan dan memanggil lima tersangka, termasuk Wakil Kapten Tim Khusus NIA Yilan, bermarga Chung (鐘); pegawai bermarga Wu (吳) dan Hsu (許); serta penerjemah bermarga Pan (潘) dan suaminya yang bermarga Chen (陳).
Dalam penyidikan tersebut, Chung sempat membantah tuduhan dengan menyatakan bahwa tidak ada instruksi yang ia berikan dan semua tindakan dilakukan sesuai hukum, sementara Pan dan Chen, yang diduga menjadi pengadu palsu, mengklaim bahwa laporan mereka sah.
Setelah penyidikan lebih lanjut, kejaksaan menetapkan Wu harus membayar jaminan NT$100.000 (Rp48,589 juta), sementara empat lainnya ditahan Pengadilan Distrik Yilan karena dugaan pelanggaran Undang-Undang Pemberantasan Korupsi dan terdapat potensi berkolusi dengan tersangka dan saksi lain.
Pada Sabtu, pengadilan memutuskan untuk menahan Chung dan Chen, sedangkan Hsu dan Pan dibebaskan dengan jaminan masing-masing NT$100.000 dan NT$35.000.
Menanggapi ini, NIA pada Senin menyatakan mereka akan bekerja sama penuh dalam penyidikan dan memberhentikan petugas yang terlibat untuk sementara.
NIA juga menyatakan mereka akan mengevaluasi situasi dan mempertimbangkan tindakan administratif lebih lanjut tanpa toleransi bagi pelanggaran.
(Oleh Wang Chao-yu dan Antonius Agoeng Sunarto)
Selesai/JC