Taipei, 11 Nov. (CNA) Sekitar 200 orang mengikuti pawai "Autumn Struggle" di Taipei pada Minggu (10/11) menyerukan perdamaian dan perbaikan kondisi kehidupan di Taiwan, menurut penyelenggara acara tersebut.
Secara tradisi, pawai ini merupakan salah satu demonstrasi buruh utama di Taiwan, kini acara tahunan Autumn Struggle juga berfokus pada isu-isu sosial. Acara dimulai di luar National Central Library dengan musik dan pidato oleh perwakilan dari berbagai kelompok yang membahas berbagai isu sosial.
Tuntutan utama tahun ini adalah perdamaian dan memprioritaskan kehidupan rakyat.
"Kita semua tahu tentang perang yang sedang berlangsung di Timur Tengah, Ukraina dan Afrika. Di sisi lain, kita juga melihat Selat Taiwan di bawah bayang-bayang perang," kata Huang Te-pei (黃德北), seorang penggerak pawai, saat berbicara kepada peserta tentang sikap anti-perang acara tersebut.
Meski ada krisis di seberang Selat Taiwan, Huang menyarankan bahwa ini juga bisa menjadi peluang untuk membalikkan situasi.
"Taiwan seharusnya tidak menjadi pion Amerika Serikat" di tengah ketegangan antara Washington dan Beijing, katanya.
Sementara itu, para pekerja menghadapi kondisi kerja yang memburuk dengan jam kerja yang panjang dan upah rendah, ujar Huang, yang juga bertanya, "Bagaimana kita bisa mengatasi harga properti yang tinggi dan inflasi?"
Pemerintah harus fokus pada reformasi sosial yang memungkinkan orang untuk hidup lebih baik, kata Huang.
Para peserta kemudian berjalan ke Taipei Main Station sebelum mereka mencapai Ketagalan Boulevard di depan Kantor Kepresidenan, di mana acara tersebut diakhiri dengan lebih banyak lagu dan pidato.
Menurut halaman Facebook Autumn Struggle, pawai ini dapat ditelusuri kembali ke protes oleh kelompok buruh pada November 1988.
Acara ini menjadi acara tahunan hak-hak buruh pada 1993, namun sempat dihentikan pada 2005 sebelum penyelenggara memperluas fokus pada isu sosial pada 2009.
Penyelenggara tahun ini termasuk Taiwan International Workers' Association, aliansi perlindungan lingkungan di Kabupaten Pingtung, dan Kolektif Pekerja Seks dan Pendukung, menurut halaman Facebook tersebut.
Selesai/IF