Taipei, 13 Okt. (CNA) Direktorat Jenderal Imigrasi (NIA) baru-baru ini mengundang aktris asal Malaysia, Daphne Low (劉倩妏) untuk menceritakan perjuangan hidupnya di Taiwan selama 8 tahun kepada para imigran baru.
NIA dalam siaran persnya hari Kamis (10/10) menyampaikan, untuk membantu imigran baru lebih cepat beradaptasi, Kantor Layanan Taipei dari Divisi Urusan Utara mengundang Low untuk berbagi pengalaman hidupnya di Taiwan.
Low telah membintangi banyak film dan serial drama, termasuk “Ola Bola”, “Let it fly”, “Secrets of 1979”, dan “The Coordinators”, serta memenangkan penghargaan “Tokyo Gemstone Awards” di 2017 Tokyo International Film Festival sebagai pemeran utama wanita dalam film “Aqérat”, kata NIA.
Low menyampaikan, tantangan terbesar baginya dalam membintangi karakter orang Taiwan adalah mengatasi aksen Malaysia-nya, karena bahasa Mandarin negara tersebut sering menggunakan banyak partikel akhir kalimat seperti “loh”, “lah”, “liao”, dan “meh”.
Low mengatakan bahwa ia percaya belajar adalah proses yang bertahap, dan di mana ada semangat dan kemauan, pasti akan ada kemajuan.
NIA juga menyebutkan bahwa Low menuliskan pengalaman hidupnya selama 8 tahun di Taiwan menjadi puisi dan diterbikan dalam buku berjudul "Menyimpan Mimpi di Koper" (把夢,裝進行李).
“Banyak hal yang tidak kita lakukan, kita tidak akan tahu apa yang bisa kita dapatkan darinya. Meskipun tidak terkait dengan ketenaran atau kekayaan, itu akan menjadi pengalaman yang menarik,” kata Low.
Low menggambarkan dirinya sebagai gasing yang tidak pernah berhenti, dengan pikiran terbuka untuk menciptakan dan memperluas cakrawala hidup.
Taiwan memiliki banyak sumber belajar, kata Low, dan ia mendorong imigran baru untuk mencoba berbagai pengalaman untuk menemukan minat mereka, memperluas lingkaran sosial dan pertemanan, serta menemukan arah untuk menenangkan jiwa mereka di negeri asing.
Kepala Kantor Layanan Taipei dari Divisi Urusan Utara NIA, Su Hui-wen (蘇慧雯), mengatakan bahwa untuk membantu imigran baru beradaptasi dengan kehidupan di Taiwan, mereka secara rutin mengadakan “Kegiatan Pendidikan Keluarga dan Sosialisasi Hukum bagi Imigran Baru”.
(Oleh Huang Li-yun dan Antonius Agoeng Sunarto)
Selesai/JC