Taipei, 2 Okt. (CNA) Empat pria ditangkap oleh polisi di Taman Nasional Kenting karena dugaan pelanggaran terkait perburuan liar pada Minggu (29/9) setelah penyelidikan menemukan senjata api dan bangkai rusa di kendaraan mereka.
Dalam sebuah video pernyataan yang dirilis oleh Biro Polisi Kabupaten Pingtung, Kepolisian Hengchun, wakil kepala Stasiun Polisi Kenting, Tsai Ching-yuan (蔡慶源) mengatakan empat individu berusia antara 20 hingga 22 tahun ditangkap pada dini hari Minggu.
Menurut Tsai, keempat tersangka, yang bermarga Wang (王), Tsao (曹), Han (韓) dan Chiu (邱), tidak memiliki izin untuk senapan tersebut. Ia menyatakan bahwa kasus ini telah diserahkan kepada kejaksaan untuk menentukan apakah tersangka harus didakwa secara resmi atas pencurian dan kepemilikan senjata api ilegal.
Pihak kepolisian sedang menyelidiki apakah para tersangka termasuk dalam organisasi kriminal yang lebih besar, mengingat mereka bukan penduduk setempat, melainkan berasal dari Kecamatan Majia di Pingtung yang terletak sekitar 100 kilometer di utara Kecamatan Hengchun, kata Tsai.
Perburuan liar di Taman Nasional Kenting di Kabupaten Pingtung, Taiwan selatan, telah menarik perhatian dalam beberapa hari terakhir setelah seorang penduduk setempat menulis di Facebook pada hari Selasa lalu bahwa "Kenting adalah surga bagi pemburu liar."
Penduduk Sheding, sebuah komunitas di Hengchun Township, mengkritik otoritas setempat karena dinilai tidak cukup melindungi satwa liar dari pemburu ilegal setelah mendengar suara tembakan pada dini hari dan kemudian menemukan bangkai rusa yang tanduknya telah dilepas sekitar 20 meter di belakang rumah mereka.
Menanggapi liputan media tentang unggahan tersebut, Chen Yuan-fa (陳元發), Wakil Kepala Divisi Kedelapan dari Korps Polisi Khusus VII, mengatakan bahwa polisi telah memperluas cakupan patroli bersama dengan para otoritas taman nasional pada awal tahun ini, dan ia berjanji untuk "Terus memburu dan melakukan penangkapan di masa mendatang."
Menurut Taman Nasional Kenting, ada lebih dari 2.000 rusa Sika Formosan di area Hengchun.
Subspesies unik rusa asli Taiwan ini punah di alam liar pada tahun 1969 tetapi populasi mereka secara bertahap meningkat setelah peluncuran Program Restorasi Rusa Sika Formosan Taman Nasional Kenting pada tahun 1984, menurut Asosiasi Pertahanan Hukum Wild at Heart.
Selesai/IF