Imigran baru asal Tiongkok dan puluhan orang lainnya ditangkap atas kejahatan judol

16/08/2024 18:03(Diperbaharui 16/08/2024 18:03)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Wakil Kepala Korps Investigasi I CIB, Li Chien-han menyampaikan bahwa kepolisian berhasil menangkap imigran baru asal Tiongkok dan puluhan tersangka lainnya serta barang bukti praktik judi online. (Sumber Foto : CNA, 15 Agustus 2024)
Wakil Kepala Korps Investigasi I CIB, Li Chien-han menyampaikan bahwa kepolisian berhasil menangkap imigran baru asal Tiongkok dan puluhan tersangka lainnya serta barang bukti praktik judi online. (Sumber Foto : CNA, 15 Agustus 2024)

Taipei, 16 Agu. (CNA) Biro Investigasi Kriminal (CIB) baru-baru ini menangkap 31 orang, termasuk pria imigran baru asal Tiongkok, dan sejumlah barang bukti terkait dugaan praktik penghubung tindakan ilegal judi online (judol) yang berkedok perusahaan teknologi di Taiwan.

Wakil Kepala Korps Investigasi I CIB, Li Chien-han (李建翰), Kamis (15/8) menyatakan bahwa pada Oktober tahun lalu, melalui penyelidikan online, ditemukan ada sebuah perusahaan teknologi di Distrik Neihu, Taipei yang diduga terlibat dalam aktivitas judol.

CIB menjelaskan, perusahaan ini terdaftar memberikan jasa layanan solusi masalah internet, tetapi karena peraturan terkait, pendiri perusahaan tersebut, seorang pria asal Tiongkok bermarga Li (李) (36), ternyata mencantumkan nama karyawannya sebagai penanggung jawab.

Kepolisian menyatakan, dibalik izin usaha itu, sebenarnya Li bekerja sama dengan situs judol yang menawarkan taruhan olahraga atau permainan poker, di mana setiap bulannya ia menerima sekitar NT$4,5 juta (Rp2,18 miliar) dari mitra perusahaan jodolnya.

Kepolisian menyatakan bahwa gaji bulanan untuk kepala tim diperkirakan sekitar NT$100.000, sementara gaji karyawan berkisar antara NT$30.000 hingga NT$60.000 per bulan. Mereka bertugas membantu penjudi memasang taruhan dan mengatasi masalah teknis situs web.

Saat menggeledah perusahaan Li, CIB berhasil menangkap 31 orang, termasuk pria tersebut.

Kepolisian juga telah menyita 69 unit komputer, ponsel, dan barang bukti lainnya. Dari hasil penyidikan diketahui bahwa usaha ilegal ini sudah dimulai sejak Juni 2020, dengan total taruhan diperkirakan melebihi NT$100 miliar. 

Menurut dugaan awal kepolisian, pihak berwenang tersebut menyampaikan, server situs perjudian tersebut berada di Filipina.

Kepolisian menyatakan bahwa kelompok perjudian sering menggunakan perusahaan legal sebagai kedok untuk aktivitas ilegal mereka.

Mereka menggunakan platform pencarian kerja dan menawarkan gaji tinggi untuk merekrut karyawan, kata kepolisian. 

Kepolisian mengimbau masyarakat, jika menemukan isi pekerjaan berbeda dengan yang diiklankan atau melibatkan aktivitas ilegal, segera mengundurkan diri dan melapor kepada pihak berwajib.

(Oleh Liu Chien-pang dan Antonius Agoeng Sunarto)

Selesai/JC

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.