Pekerja migran ikuti pengajian zikir istighosah PCINU di hari libur

01/07/2024 09:47(Diperbaharui 08/07/2024 13:35)
Sebanyak 50 orang berkumpul pada kegiatan yang bertajuk “Pengajian Rutinan Zikir Istighosah” yang diadakan di ranting pusat PCINU Taipei. (Sumber Foto : CNA Taipei, 30 Juni 2024).
Sebanyak 50 orang berkumpul pada kegiatan yang bertajuk “Pengajian Rutinan Zikir Istighosah” yang diadakan di ranting pusat PCINU Taipei. (Sumber Foto : CNA Taipei, 30 Juni 2024).

Taipei, 1 Juli (CNA) Selawat terdengar sangat syahdu dikumandangkan oleh puluhan jemaah yang berkumpul di ruangan serbaguna Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taipei pada hari Minggu (30/6), sebanyak 50 orang berkumpul pada kegiatan yang bertajuk “Pengajian Rutinan Zikir Istighosah.”

Kegiatan yang dimulai pada pukul 1 siang ini diwarnai dengan bacaan selawat, pembacaan doa lainnya, kemudian disusul dengan ceramah singkat, dan dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng.

Husni Mubarok (29) salah satu pengurus PCINU yang menjabat sebagai Sekretaris, mengatakan pada CNA bahwa organisasi PCINU di Taiwan telah mempunyai 13 ranting (cabang) yang tersebar di seluruh Taiwan. Para anggota dan pengurusnya terdiri dari para pekerja migran dan juga mahasiswa.

 “Total jamaah PCINU di Taiwan jumlahnya bisa mencapai 80% dari jumlah umat Muslim warga negara Indonesia di Taiwan. Kita melihatnya dari jumlah peserta Tabligh Akbar yang sering diadakan. Sekali acara, bisa mendatangkan kurang lebih 14.000 jemaah. Jumlah tersebut hanyalah jemaah yang diizinkan libur saja. Jika ditambah dengan jemaah yang tidak bisa libur, jumlahnya secara keseluruhan bisa mencapai lebih dari 100,000 jemaah,” ujar Husni yang sedang menjalani studi doktoral di National Taiwan University Science and Technology. 

Beragam kegiatan dilakukan oleh PCINU setiap hari Minggu. Hari minggu pertama diadakan yasinan yang bertempat di salah satu toko Indonesia, dan minggu kedua diadakan manaqib. Minggu ketiga diadakan kegiatan istighosah oleh PSHT dan minggu keempat juga acara zikir istighosah di tempat yang sama yaitu PCINU ranting Taipei, ujar Husni menambahkan. 

“Sebagian besar jemaah adalah pekerja migran yang bekerja di sektor rumah tangga. Bagi para pekerja migran wanita yang tidak bisa libur, mereka dapat mengikuti pengajian online, namanya Majelis On Air. Saat ini sekitar 300-500 jemaah wanita yang tersebar di seluruh Taiwan mengikuti pengajian online ini setiap harinya,” tambah Husni.

Seorang perawat orang tua di Taipei bernama Adelia Suyeni (37) saat diwawancarai CNA mengatakan bahwa ia bersyukur bahwa di tempat kerjanya sang majikan mengizinkannya untuk menunaikan salat 5 waktu, menggunakan hijab, dan mengikuti pengajian online di sela-sela waktu luangnya. 

“Alhamdulilah majikan saya sangat baik dan memberikan saya kebebasan untuk beribadah. Saya diberi kesempatan untuk libur setiap hari Minggu. Bahkan di waktu luang, saya bisa mengikuti pengajian online dan belajar mengaji. Waktu libur saya gunakan untuk bergabung di tempat ini (PCINU) untuk membantu sesama, mengikuti acara zikir dan mengajar,” ujar Adelia yang telah bekerja di Taiwan hampir 10 tahun.

Hal senada diungkapkan oleh Farhan (38) pekerja pabrik di Taoyuan yang mengatakan bahwa mandor tempat kerjanya sangat baik dan mengizinkannya untuk beribadah di waktu luang. 

“Setiap minggu saya libur. Saya mengisi liburan dengan kegiatan seperti menyapu halaman TMS, mengikuti kegiatan istighosah seperti saat ini, dan bergabung dengan BANSER (Barisan Serba Guna NU),“ ujar pekerja yang sudah berpengalaman di Taiwan selama 6 tahun ini.

(Oleh Miralux)

Selesai/JC

Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.