Taipei, 23 Agu. (CNA) Ketujuh legislator Kuomintang (KMT) yang menjadi target pemungutan suara pemakzulan pada Sabtu (23/8) mempertahankan kursi mereka, sehingga KMT bersama sekutu oposisi mereka, Partai Rakyat Taiwan (TPP), tetap dapat menjaga mayoritas di Yuan Legislatif (Parlemen).
Pemakzulan Sabtu menargetkan legislator Kota New Taipei Lo Ming-tsai (羅明才), Kabupaten Hsinchu Lin Szu-ming (林思銘), Kabupaten Nantou Ma Wen-chun (馬文君) dan Yu Hao (游顥), serta Kota Taichung Yen Kuan-heng (顏寬恒), Yang Chiung-ying (楊瓊瓔), dan Johnny Chiang (江啟臣). Namun, mereka semua tetap mempertahankan kursinya, menurut data Komisi Pemilihan Umum Pusat.
Dalam ketujuh pemungutan suara pemakzulan, jumlah penentang lebih banyak daripada pendukung pemakzulan, dengan 64–69 persen memilih menolak dan 30–35 persen memilih mendukung.
Tidak ada satu pun yang memperoleh dukungan cukup untuk memenuhi ambang batas 25 persen dari pemilih yang memenuhi syarat agar pemakzulan dinyatakan berhasil.
Pemungutan suara ini merupakan yang terakhir dalam kampanye dua tahap melawan KMT, partai oposisi terbesar di Taiwan, setelah putaran pertama pemakzulan pada 26 Juli juga gagal menggulingkan satu pun dari 24 legislator KMT yang ditargetkan.
Hasil ini merupakan kekalahan besar bagi Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa serta kelompok sipil yang mendorong pemungutan suara pemakzulan. Mereka berharap dapat menyingkirkan legislator KMT yang menurut mereka pro-Tiongkok dan menghalangi kebijakan pemerintah.
Ketua KMT Eric Chu (朱立倫) mengatakan kegagalan pemakzulan terhadap legislator partainya menunjukkan bahwa "Suara rakyat telah mengalahkan kesombongan kekuasaan," serta menyerukan kepada Presiden Lai Ching-te (賴清德) untuk menghentikan manuver politik yang memicu perpecahan.
Sementara itu, Lai mengumumkan bahwa pemerintahannya akan menerapkan sejumlah penyesuaian, termasuk perubahan personel, reprioritisasi kebijakan untuk berfokus pada ekonomi, kesejahteraan, kelompok rentan, dan kaum muda, meningkatkan dialog dengan oposisi, serta memperkuat keberlanjutan fiskal untuk menjamin pembangunan nasional jangka panjang.
Pada hari yang sama, sebuah referendum untuk memperpanjang masa operasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Ketiga Taiwan juga gagal lolos karena tidak memenuhi ambang batas suara "ya" yang dipersyaratkan, yaitu 25 persen dari pemilih yang memenuhi syarat. Namun, lebih banyak suara yang mendukung (4,3 juta) daripada menentang (1,5 juta).
(Oleh Lai Yu-chen, Yeh Su-ping, Wang Yang-yu, Christie Chen, dan Jason Cahyadi)
Selesai/ja