Taipei, 8 Apr. (CNA) Taiwan berharap dapat berkolaborasi dengan Tuvalu dalam mengatasi perubahan iklim dan tantangan regional lainnya, kata Presiden Lai Ching-te (賴清德) pada Selasa (8/4) dalam sebuah pertemuan dengan utusan baru negara pulau Pasifik tersebut, Lily Tangisia Faavae.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Kepresidenan, Lai mengatakan bahwa baik Taiwan dan Tuvalu akan "Bersama-sama menghadapi berbagai tantangan, termasuk perubahan iklim dan ekspansionisme otoriter.”
Upaya bersama selama empat dekade terakhir telah "Menghasilkan hasil yang berbuah" dalam bidang seperti kesehatan masyarakat dan teknologi pertanian dan perikanan, kata Lai, menambahkan bahwa kerjasama semacam itu akan terus berlanjut "agar dapat menghasilkan kesejahteraan yang lebih baik bagi rakyat kita."
Tuvalu merupakan salah satu dari 12 negara di dunia yang masih menjalin hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan, yang secara resmi dikenal sebagai Republik Tiongkok. Kedua negara akan memperingati ulang tahun ke-46 hubungan diplomatik mereka pada tahun 2025.
Faavae, yang mulai menjabat sebagai duta besar Tuvalu untuk Taiwan pada Februari, menyampaikan pandangan serupa. Ia menegaskan bahwa negaranya tetap “Berkomitmen untuk memperdalam hubungan dengan Taiwan.”
"Saya percaya Tuvalu dan Taiwan memiliki kepentingan bersama dan bersatu dalam upaya dan komitmen kami untuk menjaga demokrasi, perdamaian dan stabilitas ... dan untuk membuat dunia menjadi lebih baik dan lebih aman," katanya.
Menurut Kementerian Luar Negeri Taiwan, Faavae memiliki pengalaman luas dalam pelayanan publik di Tuvalu, setelah sebelumnya menjabat di Parlemen Tuvalu, kantor perdana menteri, dan kementerian kesehatan.
Selesai/IF