Taipei, 3 Feb. (CNA) Kelompok masyarakat telah mengajukan 20 proposal pemungutan suara pemakzulan kepada Komisi Pemilihan Umum Taiwan (CEC), yang menargetkan 19 legislator dari Kuomintang (KMT) dan satu wali kota Partai Rakyat Taiwan (TPP) yang sedang ditangguhkan, yang dikonfirmasi CEC hari Senin (3/2).
Menurut UU Pemilihan dan Pemakzulan Pejabat Publik Taiwan, yang saat ini sedang ditinjau di Parlemen, legislator dapat diberhentikan jika lebih dari setengah dari minimal 25 persen pemilih yang memenuhi syarat di distrik pemilihan mereka memberikan suara yang mendukung pemakzulan.
Sebanyak 19 legislator yang sekarang berpotensi menghadapi pemungutan suara pemakzulan termasuk tokoh oposisi terkemuka seperti Koordinator Fraksi KMT Parlemen Fu Kun-chi (傅崐萁) dan legislator senior Wang Hung-wei (王鴻薇).
Sedangkan 17 legislator KMT lainnya adalah Lee Yen-hsiu (李彥秀), Yeh Yuan-chih (葉元之), Niu Hsu-ting (牛煦庭), Tu Chuan-chi (涂權吉), Lu Ming-che (魯明哲), Wan Mei-ling (萬美玲), Lu Yu-ling (呂玉玲), Chiu Jo-hua (邱若華), Cheng Cheng-chien (鄭正鈐), Yu Hao (游顥), Yen Kuan-heng (顏寬恒), Liao Wei-hsiang (廖偉翔), Huang Chien-hao (黃健豪), Lo Ting-wei (羅廷瑋), Ting Hsueh-chung (丁學忠), Huang Chien-pin (黃建賓) dan Ma Wen-chun (馬文君).
Kao Hung-an (高虹安) dari TPP, yang menjabat sebagai Wali Kota Hsinchu hingga ia ditangguhkan pada Juli 2024 karena tuduhan korupsi, juga menghadapi kemungkinan pemungutan suara pemakzulan.
Komisi pemilihan mengatakan akan melakukan tinjauan awal terhadap proposal pemungutan suara pemakzulan dan, jika disetujui, akan meneruskannya ke komite pemilihan lokal untuk ditinjau lebih lanjut.
Proposal pemungutan suara pemakzulan ini diajukan 19 kelompok pada hari pertama setelah liburan Tahun Baru Imlek, mengingat bahwa Pasal 75 Undang-Undang mengharuskan legislator telah menjabat setidaknya satu tahun sebelum memenuhi syarat untuk menjalani pemungutan suara pemakzulan.
Para penggerak yang datang ke kantor CEC di Taipei hari Senin termasuk mantan ketua pembuat cip Taiwan United Microelectronics Corp. Robert Tsao (曹興誠), dan pegiat YouTube Taiwan Pa Chiung (八炯), yang menuduh politisi KMT bekerja sama dengan Partai Komunis Tiongkok (CCP) untuk melemahkan partai penguasa, Partai Progresif Demokratik (DPP), di Parlemen Taiwan.
Berbicara di luar CEC, Tsao mengatakan kepada wartawan bahwa pengajuan proposal pemungutan suara pemakzulan ini bukanlah konfrontasi antara kubu KMT dan DPP.
"Isu sebenarnya adalah apakah memilih untuk menentang komunisme dan melindungi Taiwan atau mendukung komunisme dan menjual Taiwan," kata Tsao, menambahkan bahwa gerakan pemakzulan ini mewakili "Pertempuran demokrasi melawan otokrasi."
Di sisi lain, dalam konferensi pers yang diadakan di Parlemen, Fu meminta Presiden Lai Ching-te (賴清德) untuk mengekang Koordinator Fraksi DPP Parlemen Ker Chien-ming (柯建銘), yang pada awal Januari mengadvokasi kampanye pemakzulan terhadap 41 legislator oposisi.
Juga berbicara dalam konferensi pers KMT, legislator Wang Hung-wei (王鴻薇) menggambarkan upaya pemungutan suara pemakzulan ini tanpa diskriminasi dan mengatakan partainya menghormati proses demokratis tetapi tidak ingin melihat perpecahan sosial, atau konfrontasi antara pemerintah dan oposisi.
Pada acara pers terpisah yang diadakan di markas besar partai oposisi itu di Taipei, Ketua KMT Eric Chu (朱立倫) mengatakan partainya "Tidak mencari perang, juga tidak takut pada perang."
"Ketika diperlukan, [KMT] akan menggunakan perang untuk mengakhiri perang," kata Chu, tanpa menjelaskan maksudnya. "Itulah tekad KMT."
Sementara itu, dalam konferensi pers DPP pada Senin, Ker mengatakan bahwa sidang legislatif saat ini, yang dimulai pada hari yang sama, akan menjadi sidang pemungutan suara pemakzulan karena menurutnya kedua belah pihak telah meluncurkan pemungutan suara pemakzulan skala besar.
"Tindakan pemungutan suara pemakzulan skala besar dimulai KMT," kata Ker, tanpa menjelaskan lebih lanjut. "DPP hanya menanggapi."
CEC belum mengumumkan proposal pemungutan suara pemakzulan yang menargetkan legislator DPP untuk sidang legislatif ini.
Pemungutan suara pemakzulan akan selesai paling lambat pada 1 September, kata Ker, menambahkan bahwa "KMT tidak diragukan lagi akan kalah."
Sementara itu, pada hari yang sama, Parlemen telah menerima permintaan dari Yuan Eksekutif (Kabinet Taiwan) untuk kembali melakukan pemungutan suara mengenai amandemen UU Pemilihan dan Pemakzulan Pejabat Publik, yang akan memperketat persyaratan untuk memakzulkan pejabat terpilih.
Ketua Parlemen Han Kuo-yu (韓國瑜) telah menjadwalkan pertemuan di mana para legislator dari partai pemerintah dan oposisi akan membahas jadwal penanganan proposal tersebut pada Kamis pukul 1 siang.
Amandemen yang disahkan pada akhir tahun lalu ini didukung para legislator KMT dan TPP yang memegang mayoritas kursi di Parlemen, namun pemerintahan DPP menentangnya.
(Oleh James Thompson, Kao Hua-chien, Wang Cheng-chung, Teng Pei-ju, Evelyn Kao, dan Jason Cahyadi)
Selesai/JA