Taipei, 3 Feb. (CNA) Kementerian Luar Negeri Taiwan (MOFA) hari Minggu (2/2) mengonfirmasi bahwa pemerintah Afrika Selatan kembali meminta Taiwan untuk merelokasi kantor perwakilannya dari Pretoria, ibu kota negara tersebut.
Dalam sebuah pernyataan pers, MOFA mengatakan bahwa pemerintah Afrika Selatan mengirim surat ke Kantor Perwakilan Taipei di Republik Afrika Selatan pada akhir Januari, mengulangi permintaan sebelumnya agar kantor tersebut dipindahkan dari Pretoria, kali ini dengan batas waktu hingga akhir Maret.
Pemerintah Afrika Selatan bahkan berupaya menurunkan status kantor perwakilan Taiwan menjadi sekadar kantor dagang, menurut pernyataan MOFA.
MOFA menilai bahwa permintaan baru Afrika Selatan di tengah negosiasi yang sedang berlangsung "Menunjukkan bahwa tekanan Tiongkok terhadap Taiwan di Afrika Selatan telah meningkat."
Afrika Selatan pertama kali menyampaikan permintaan lisan untuk relokasi kantor pada Desember 2023, diikuti dengan surat resmi pada April 2024.
Permintaan serupa kembali diajukan pada Oktober 2024 dengan tenggat waktu akhir bulan itu, namun kemudian ditarik setelah kedua pihak memulai negosiasi.
Saat itu, MOFA menegaskan bahwa permintaan Afrika Selatan, yang diduga akibat tekanan dari Tiongkok, bersifat sepihak.
Dalam pernyataannya pada Minggu, MOFA menegaskan kembali bahwa pemerintah Taiwan tidak menerima pelanggaran pihak Afrika Selatan terhadap perjanjian bilateral yang ditandatangani pada 1997, yang membuka jalan untuk pendirian kantor perwakilan timbal balik di ibu kota masing-masing.
Taiwan akan terus berdialog dengan pemerintah Afrika Selatan dan menentukan responsnya berdasarkan perkembangan selanjutnya, kata MOFA.
Menurut MOFA, berdasarkan perjanjian tahun 1997, Taiwan tetap memiliki kantor perwakilan di Pretoria setelah hubungan diplomatik resmi antara Republik Tiongkok (Taiwan) dan Afrika Selatan berakhir pada 1998.
Sesuai kesepakatan tersebut, Afrika Selatan juga berhak memiliki kantor perwakilan di Taipei.
Belum jelas alasan pemerintah Afrika Selatan kembali mengajukan permintaan relokasi, tetapi media lokal Daily Maverick melaporkan bahwa hal ini terjadi setelah Kedutaan Besar Tiongkok di Pretoria memberikan sanksi terhadap Ivan Meyer, ketua federal Partai Aliansi Demokratik, atas kunjungannya ke Taiwan baru-baru ini.
Partai Aliansi Demokratik merupakan partai terbesar kedua di Afrika Selatan dan menjadi bagian dari pemerintahan koalisi negara tersebut.
Selesai/JC