Oleh Zachary Lee dan Jason Cahyadi, reporter dan penulis staf CNA
Perwakilan Taiwan untuk Indonesia, Bruce Hung (洪振榮) yang mulai bertugas pada akhir tahun lalu, menyatakan bahwa selain akan melanjutkan kolaborasi kedua belah pihak di bidang pertanian dan pendidikan, ia juga melihat potensi kerja sama di bidang kota pintar dan telemedis.
Lebih lanjut, Hung mengatakan ia berharap dapat Taiwan dan Indonesia dapat meraih keuntungan bersama melalui kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta.
Setelah tiba di Jakarta pada akhir tahun lalu, Hung baru-baru ini memberikan wawancara eksklusif kepada CNA untuk berbagi pandangannya mengenai hubungan Taiwan dengan Indonesia serta visi kerja sama di masa depan.
Hung mengatakan, sebelum tiba, ia telah menemukan bahwa masyarakat serta perusahaan-perusahaan Taiwan sangat tertarik dengan Indonesia. Misalnya, kalangan medis berharap bisa lebih banyak bekerja sama dengan negara tersebut, ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa mengingat adanya ketimpangan antara pelayanan kesehatan di kota dan desa di Indonesia, kalangan medis Taiwan berharap dapat memberikan kontribusi dengan kekuatan teknologi negara tersebut, termasuk melalui telemedis.
Selain itu, Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei (TETO) di Indonesia tersebut percaya bahwa Taiwan dapat berbagi pengalaman dalam pengembangan kota pintar dengan Indonesia.
Ia menekankan bahwa Taiwan sangat unggul dalam solusi pintar dan dapat memberikan bantuan konkret dalam pembangunan kota di Indonesia.
Hal ini sejalan dengan pandangan Ketua Bidang Infrastruktur, Tata Ruang dan Perhubungan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Muliandy Nasution, yang berkunjung ke Taipei untuk menghadiri pameran kota pintar pada 2023.
Muliandy mengatakan ia melihat banyak konsep yang bisa diterapkan di Indonesia, terutama dalam pembangunan ibu kota baru.
Hung kepada CNA mengatakan bahwa di Taipei, pemantauan air tanah dan pengaturan lampu lalu lintas bisa dilakukan dengan hanya menggunakan tablet.
Selain itu, ia menyebutkan bahwa Jakarta mengalami kemacetan parah, dan Taiwan mungkin dapat membantu pemerintah Indonesia mengatasi masalah lalu lintas dengan teknologi.
Saat ini, terdapat sekitar 400.000 orang Indonesia di Taiwan, yang menjadikan interaksi kedua negara semakin erat, ujarnya.
Ke depannya, selain di bidang medis dan kota pintar, Hung percaya bahwa industri semikonduktor Taiwan juga bisa menarik lebih banyak pemuda Indonesia untuk belajar di sana, yang dapat membantu mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja.
"Setelah para pemuda ini menyelesaikan pendidikan mereka, mereka dapat kembali ke Indonesia dan menjadi pelopor dalam pengembangan teknologi tinggi di negara mereka," ujar Hung.
Menghadapi tugas ke depannya, Hung menyatakan ia merasa sangat yakin, meskipun ini adalah pertama kali baginya untuk ditugaskan di Indonesia.
Ia juga menceritakan bahwa setelah hampir sebulan tinggal di Jakarta, ia terkejut karena suara klakson di jalan-jalan sana lebih sedikit dibandingkan Manila atau Bangkok.
Hung mengatakan kepada CNA bahwa ia terkesan dengan kebaikan dan keramahan rakyat Indonesia. "Orang Indonesia sangat sopan, biasanya mereka akan membalas sapaan, sangat mirip dengan Amerika, tidak semua negara memiliki sikap seperti itu."
Namun, meskipun masyarakat Indonesia umumnya memiliki pandangan baik terhadap Taiwan, hubungan Indonesia dengan Tiongkok semakin erat dalam beberapa tahun terakhir, dan Taiwan mungkin harus menghadapi banyak tantangan dalam memajukan diplomasinya.
Mengenai hal ini, Hung tidak merasa takut. Ia mengatakan bahwa sebagai seorang diplomat, setiap negara memiliki tantangan tersendiri dalam melaksanakan diplomasi.
Baginya, karena ini adalah pengalaman pertamanya bertugas di Indonesia, ia tidak memiliki pandangan tetap mengenai negara ini, dan justru dapat menjaga pikiran terbuka untuk mengenalnya dengan lebih baik, yang akan bermanfaat bagi hubungan kedua negara.
"Saya bisa melihat Indonesia dengan pandangan yang segar, kemudian menyukai negara ini dan bersedia berinteraksi dengan rakyat, pejabat, dan berbagai pihak. Dengan dasar ini, kita bisa membangun niat baik yang akan memperkuat hubungan kedua negara," pungkasnya.
Selesai/ML