Taipei, 28 Nov. (CNA) Presiden Lai Ching-te (賴清德) akan melakukan transit di Hawaii dan wilayah tak terinkorporasi AS yaitu Guam dalam perjalanan tujuh harinya ke Pasifik Selatan, kunjungan resmi pertamanya setelah menjabat pada Mei.
Lai, beserta delegasinya, dijadwalkan berangkat dalam penerbangan carter pada pukul 4.30 sore Sabtu (30/11). Ia akan singgah selama dua malam di Hawaii sebelum melanjutkan perjalanan ke Kepulauan Marshall, menurut pernyataan pejabat Kantor Kepresidenan pada Kamis.
Setelah menyelesaikan kunjungannya ke Kepulauan Marshall dan Tuvalu, Lai akan transit di Guam dan bermalam di sana sebelum terbang ke Palau, kata pejabat tersebut, yang meminta tidak disebutkan namanya.
Menurut pejabat tersebut, selain menghadiri pertemuan tertutup dengan lembaga pemikir dan makan malam bersama warga Taiwan di luar negeri, Lai juga dijadwalkan mengunjungi beberapa lokasi dan bertemu dengan teman lama di Hawaii dan Guam.
Pejabat tersebut menambahkan bahwa pengaturan untuk persinggahan Presiden akan mengikuti praktik sebelumnya dan mematuhi protokol yang berlaku demi memastikan keselamatan, martabat, dan kenyamanan Presiden.
Tur ke Pasifik Selatan yang berlangsung dari 30 November hingga 6 Desember ini bertujuan memperkuat kemitraan Taiwan dengan sekutu diplomatiknya serta mendorong kerja sama bilateral di berbagai bidang yang bermanfaat bagi negara-negara tersebut dan rakyatnya, tambah pejabat tersebut.
Menurut informasi dari Kantor Kepresidenan, Lai akan bertemu secara terpisah dengan kepala pemerintahan dari ketiga negara sekutu tersebut, termasuk Presiden Kepulauan Marshall Hilda Heine, Perdana Menteri Tuvalu Feleti Teo, dan Presiden Palau Surangel Whipps Jr.
Ia juga akan menyampaikan pidato di hadapan legislatif Kepulauan Marshall dan bertemu dengan Ketua Legislatif Brenson Wase.
Selain itu, Lai akan mengunjungi beberapa fasilitas yang didanai Taiwan di negara-negara kepulauan Pasifik tersebut serta menginspeksi misi medis dan teknis di sana.
Taipei telah meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan latihan militer oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Tiongkok sebagai tanggapan atas kunjungan luar negeri Lai.
Berbicara di Legislatif pada Kamis, Menteri Luar Negeri Taiwan Lin Chia-lung (林佳龍) mengatakan bahwa pemerintah tidak menutup kemungkinan hal tersebut akan terjadi, mengingat Beijing sebelumnya telah memberikan respons tertentu setiap kali Presiden Taiwan melakukan perjalanan ke luar negeri.
Lin menyerukan kepada Beijing agar menahan diri dari tindakan berlebihan yang dapat merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Selesai/JC