Taipei, 5 Nov. (CNA) Pembawa acara radio Taiwan, Chang Meng-tsung (張孟崇) dan istrinya didakwa karena diduga menerima NT$74 juta (Rp36,4 milyar) dari Tiongkok untuk mempengaruhi pemilihan umum di Taiwan, kata Kantor Jaksa Distrik Chiayi pada hari Senin (4/11).
Chang dan istrinya, yang hanya diidentifikasi dengan nama belakangnya Hung (洪), telah dituduh menerima pendanaan dari sumber di luar negeri, termasuk Kantor Urusan Taiwan Tiongkok, antara tahun 2011 dan 2023 dan berkampanye melalui program radio Chang selama musim pemilihan Taiwan, kata jaksa, mengutip Pasal 4 dari Undang-Undang Anti-Infiltrasi.
Chang juga menggunakan platform online seperti Tiktok, Facebook dan YouTube untuk memberikan komentar berdasarkan konten yang disediakan oleh kekuatan asing, dalam upaya untuk mempengaruhi pemungutan suara di Taiwan, kata jaksa.
Komentar media sosial tersebut menargetkan referendum nasional pada tahun 2021, pemungutan suara pemecatan terhadap seorang legislator pada tahun 2022, dan pemilihan presiden dan legislatif pada tahun 2024, menurut pernyataan tersebut.
Hukuman bagi dugaan pelanggaran pasangan terhadap hukum anti-infiltrasi Taiwan adalah hukuman penjara hingga lima tahun dan denda maksimum NT$10 juta.
Chang dan Hung adalah anggota Partai Unionist, sebuah partai politik minor di Taiwan yang mendorong penyatuan dengan Tiongkok, sejalan dengan kebijakan "satu negara, dua sistem" Beijing. Chang adalah salah satu kandidat yang mewakili Partai Unionist dalam pemilihan legislatif 2016.
Pasangan tersebut didakwa setelah penyelidikan terhadap dugaan advokasi politik mereka, yang jaksa selesaikan pada 25 Oktober.
Selama penyelidikan yang berlangsung selama berbulan-bulan, jaksa dan penyidik melakukan penggeledahan di 24 lokasi dan menyita komputer, ponsel, dan buku yang mendokumentasikan dugaan pendanaan dari luar negeri, menurut pernyataan tersebut.
Jaksa juga merilis ke media lokal kompilasi video komentar Chang tentang pemungutan suara pemecatan dan referendum, yang diperoleh dari halaman Tiktok-nya.
Selesai/ML