Taipei, 27 Sep. (CNA) Militer Taiwan baru-baru ini membantah laporan CCTV yang dikelola oleh Tiongkok yang menyatakan bahwa pemerintah Taiwan telah mendanai "Tentara internet" untuk menyusup ke dunia maya Taiwan dan menyebarkan disinformasi.
Dalam laporan yang diterbitkan pada Senin (23/9), media resmi Partai Komunis Tiongkok (CCP) menuduh bahwa pemerintah Taiwan berada di balik sekelompok peretas yang dikenal sebagai Anonymous 64.
Sejak awal tahun ini, kelompok tersebut telah melakukan serangan siber untuk mengambil alih kontrol situs portal, papan reklame elektronik luar ruangan, dan Platform Video sesuai permintaan (VoD) di Tiongkok, Hong Kong dan Makau, kata laporan tersebut.
Menurut laporan tersebut, aktivitas para peretas mencakup penyebaran informasi palsu, menciptakan perpecahan di masyarakat, dan melemahkan pemerintahan PKC.
Laporan tersebut menghubungkan para peretas ke sebuah unit di bawah Kementerian Pertahanan Nasional, Information, Communications, and Electronic Force Command (ICEFCOM). Laporan tersebut juga mengidentifikasi tiga individu yang diduga merupakan anggota aktif militer Taiwan yang sedang diselidiki oleh otoritas Tiongkok terkait keterlibatan mereka dalam serangan siber yang diduga terjadi.
Dalam sebuah pernyataan, ICEFCOM membantah laporan tersebut, dengan menyatakan bahwa tugasnya hanya berkaitan dengan informasi pertahanan nasional dan pemeliharaan keamanan siber.
ICEFCOM menyatakan bahwa justru People's Liberation Army yang mengancam keamanan siber Taiwan dan merusak perdamaian regional, menambahkan bahwa mereka akan terus memperkuat keamanan siber negara di bawah kepemimpinan Kementerian Pertahanan Nasional.
Selesai/IF