Pemerintah sambut kedatangan Paus ke wilayah Asia-Pasifik, dan akan terus perpanjang undangan

05/09/2024 18:15(Diperbaharui 05/09/2024 18:15)
Gedung MOFA di Taipei. (Sumber Foto : CNA)
Gedung MOFA di Taipei. (Sumber Foto : CNA)

Taipei, 5 Sep. (CNA) Pemerintah Taiwan menyambut kedatangan Paus Fransiskus ke wilayah Asia-Pasifik pada hari Kamis (5/9) dan mengatakan mereka akan terus mengundangnya untuk mengunjungi negara tersebut.

Kementerian Luar Negeri (MOFA) memberikan pernyataan tersebut ketika Paus Fransiskus memulai tur Asia-Pasifik selama 12 hari pada hari Senin. Paus akan melakukan perjalanan sekitar 33.000 kilometer melalui udara dan mengunjungi Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.

Ini akan menjadi perjalanan terpanjang dan paling menantang dalam masa jabatan Paus Fransiskus selama 11 tahun. Ia akan kembali ke Roma pada malam hari tanggal 13 September.

Paus berusia 87 tahun ini telah mengalami masalah kesehatan selama beberapa tahun terakhir dan sekarang menggunakan kursi roda.

MOFA mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka senang melihat paus mengunjungi Asia dan bertemu dengan umat Katolik di benua tersebut.

Paus Fransiskus (duduk, kedua dari kanan) dalam sebuah acara di Indonesia pada Kamis. (Sumber Foto : CNA, 5 September 2024)
Paus Fransiskus (duduk, kedua dari kanan) dalam sebuah acara di Indonesia pada Kamis. (Sumber Foto : CNA, 5 September 2024)

MOFA telah menjaga komunikasi yang lancar dan berkelanjutan dengan Takhta Suci dan telah mengundang Paus untuk mengunjungi Taiwan, katanya.

MOFA juga menambahkan bahwa, pihaknya akan terus menggalakkan pertukaran dan kerja sama Taiwan-Vatikan yang lebih erat, termasuk kunjungan kedua arahnya dalam tingkatan yang lebih tinggi.

Tahta Suci adalah satu-satunya sekutu diplomatik Republik Tiongkok (ROC), nama resmi Taiwan, di Eropa.

Seorang paus belum pernah mengunjungi Taiwan meskipun ROC dan Vatikan telah memiliki hubungan diplomatik selama hampir satu abad. Hubungan tersebut didirikan pada tahun 1942 ketika pemerintah ROC masih berbasis di daratan Tiongkok.

Presiden sebelumnya, Tsai Ing-wen (蔡英文), secara terbuka mengundang Fransiskus ke Taiwan beberapa kali.

Namun, hubungan Vatikan dengan Beijing telah memanas sejak Fransiskus menjadi paus pada tahun 2013.

Pada tahun 2018, Beijing dan Vatikan mencapai kesepakatan bersejarah untuk bekerja sama dalam penunjukan uskup Tiongkok, yang diharapkan akan diperpanjang untuk ketiga kalinya pada akhir tahun ini.

Namun, ketegangan meningkat setelah Beijing melanggar perjanjian dengan melakukan penunjukan secara sepihak.

(Oleh Joseph Yeh dan Miralux) 

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/JA

Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.