Agensi yang rekrut perawat migran untuk kerja di ladang kini terjerat kasus

16/09/2024 19:25(Diperbaharui 16/09/2024 19:25)
Foto untuk ilustrasi semata. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
Foto untuk ilustrasi semata. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Taipei, 16 Sep. (CNA) Kejaksaan menuntut sebuah agensi ketenagakerjaan di Kota Chiayi karena membantu seorang klien merekrut dua warga Filipina ke Taiwan sebagai perawat.

Menurut Kantor Kejaksaan Kota Chiayi, agensi tenaga kerja berusia 58 tahun, bermarga Pei (裴), merencanakan hal ini pada tahun 2022 setelah mengetahui pasangan suami istri di Kabupaten Chiayi yang mencari bantuan untuk merawat tanaman pinang mereka.

Berdasarkan instruksi Pei, suami tersebut, bermarga Lu (呂), pergi ke rumah sakit di Kaohsiung dan pura-pura menderita demensia, sehingga dokter mendiagnosisnya dan memberinya surat keterangan disabilitas.

Kemudian Lu membawa ibunya ke rumah sakit lain di Kota Chiayi, di mana dia mendapatkan surat keterangan disabilitas kedua untuk ibunya.

Pada saat itu, kejaksaan mengatakan, Pei mengajukan dan menerima izin dari Kementerian Ketenagakerjaan untuk merekrut dua pengasuh pria dari Filipina untuk Lu dan ibunya.

Setelah kedua pekerja Filipina tersebut tiba di Taiwan pada November 2022, Lu dan istrinya, bermarga Wei (魏), justru mempekerjakan mereka untuk menanam dan memanen pinang di Kecamatan Zhongpu, Kabupaten Chiayi.

Dari gaji bulanan mereka sebesar NT$27.000 (Rp13,04 juta), masing-masing pekerja dipotong NT$15.000 dan dibayarkan kepada Pei sebagai upah agensi, kata kejaksaan.

Namun, kedua pria tersebut hanya bertahan sekitar satu bulan sebelum memutuskan pekerjaan itu terlalu sulit. Pada Desember 2022, mereka menghubungi hotline 1955 Taiwan untuk meminta bantuan, yang kemudian memicu penyelidikan mengenai kondisi pekerjaan mereka. 

Setelah menutup penyelidikannya, Kantor Kejaksaan Distrik Chiayi menuntut Pei pada Senin (16/9) karena pelanggaran Undang-Undang Layanan Pekerjaan.

Kejaksaan menolak untuk menuntut Pei dengan tuduhan perdagangan manusia, karena ia telah memberitahukan kepada para pekerja sebelum mereka datang ke Taiwan bahwa mereka akan bekerja di perkebunan pinang, dan tidak melakukan hal-hal yang membatasi kebebasan mereka setelah tiba, kata kantor kejaksaan.

(Oleh Huang Kuo-fang, Matthew Mazzetta, dan Jennifer Aurelia)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/ ML

Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.