Taipei, 17 Juli (CNA) Yuan Kontrol dalam sebuah pernyataan pers pada hari Rabu (17/7) telah menimbang keraguan mengenai sejauh mana cakupan media yang tepat saat melaporkan kasus pelecehan seksual yang melibatkan anak di bawah umur.
Anggota Yuan Kontrol Yeh Ta-hua (葉大華), Tien Chiu-chin (田秋堇), dan Chi Hui-jung (紀惠容) mengatakan bahwa Pasal 69 dari Undang-Undang Perlindungan Kesejahteraan dan Hak Anak dan Remaja bertujuan untuk mencegah korban pelecehan yang merupakan anak di bawah umur teridentifikasi dan mengakibatkan viktimisasi sekunder (hukum tidak berpihak kepada perempuan atau anak korban kekerasan seksual), bukan untuk melindungi pelaku.
Selain itu, untuk mencegah lebih banyak pelecehan, menurut paragraf empat dari pasal tersebut, otoritas terkait dapat mengambil inisiatif ketika mereka menganggap pengungkapan diperlukan untuk kepentingan terbaik anak dan remaja serta memungkinkan media untuk mengungkapkan mereka yang terlibat dalam kasus kriminal, tambah mereka.
Pernyataan ini muncul di tengah kasus yang melibatkan seorang guru TK swasta Taipei Mao Chun-shen (毛畯珅), yang dituntut pada Agustus 2023 atas tuduhan melecehkan enam anak. Putusan atas kasus ini diperkirakan dijatuhkan pada Agustus 2024. Ia juga sedang diselidiki dalam kasus terpisah serupa yang melibatkan setidaknya 20 tuntutan.
Nama tersangka dan TK sepenuhnya diungkapkan untuk pertama kalinya dalam catatan publik resmi dalam pernyataan ini.
Selisih waktu antara tuduhan pertama dengan penahanan Mao mengakibatkan orang tua dan kelompok LSM mempertanyakan apakah beberapa pelecehan mungkin bisa dicegah jika kecurigaan tersebut telah dilaporkan oleh media dan orang tua telah diberi tahu.
Yeh, Tien, dan Chi mengatakan bahwa mereka menerima petisi dari orang tua korban pada awal tahun dan meluncurkan penyidikan apakah Pemerintah Kota (Pemkot) Taipei dan Kantor Kejaksaan Distrik Taipei telah sepenuhnya menjalankan tanggung jawab mereka dalam memantau dan menyelidiki kasus tersebut pada 2022.
Pejabat tersebut mengatakan bahwa Departemen Pendidikan Pemkot tersebut tidak mengungkapkan nama Mao dan TK dalam pernyataan pers mereka yang mengumumkan hasil penyidikan pada Maret 2024. Hal ini menghasilkan kesalahpahaman bahwa peraturan yang ada melindungi pelaku.
Ketiga anggota Yuan Kontrol tersebut akan mengawasi perkembangan kasus tersebut, serta menjelaskan standar tentang pengungkapan mengenai pelecehan anak di bawah umur dari pemerintah pusat dan lokal yang dapat diikuti media, kata mereka.
Selesai/ ML