Pameran peti mati mahasiswa Taipei kembali tayang karena antusiasme tinggi

03/05/2025 13:47(Diperbaharui 03/05/2025 13:47)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Tim kelulusan "Wanderers" dari Chinese Culture University berpose bersama untuk sebuah foto. (Sumber Foto : Wanderers)
Tim kelulusan "Wanderers" dari Chinese Culture University berpose bersama untuk sebuah foto. (Sumber Foto : Wanderers)

Taipei, 4 Mei (CNA) Lima mahasiswa tingkat akhir dari Chinese Culture University menghadirkan kembali pameran "Pengalaman peti mati" yang mengundang renungan mendalam di Taiwan Contemporary Culture Lab (C-LAB) pada Sabtu (3/5), menyusul tingginya antusiasme sejak penampilan perdana mereka pada bulan Maret.

Tim tersebut, yang menamakan diri mereka “Wanderers,” berasal dari Departemen Komunikasi Massa universitas tersebut. Melalui medium fotografi, mereka mengeksplorasi tema kehidupan dan kematian, mengundang pengunjung untuk berbaring dalam peti mati sungguhan guna merenungkan kefanaan hidup.

Para mahasiswa menjelaskan kepada CNA bahwa dengan mematahkan tabu tentang peti mati yang biasanya hanya ditemui dalam konteks kematian, mereka ingin menciptakan ruang bagi pengunjung untuk merefleksikan apa yang benar-benar penting dalam hidup -- siapa yang mereka cintai dan hal-hal yang belum sempat diungkapkan.

Pameran ini pertama kali digelar di ruang seni "Wetland" di Taipei pada bulan Maret, dan menarik hampir 500 pengunjung hanya dalam dua hari serta memicu diskusi luas di media sosial. 

Pengalaman peti mati disiapkan dalam sebuah pameran pada bulan Maret yang didirikan oleh "Wanderers" dari Chinese Culture University. (Sumber Foto : Wanderers)
Pengalaman peti mati disiapkan dalam sebuah pameran pada bulan Maret yang didirikan oleh "Wanderers" dari Chinese Culture University. (Sumber Foto : Wanderers)

Menurut para mahasiswa, salah satu pengunjung sempat menangis diam-diam setelah pengalaman tersebut karena teringat pada orang-orang yang tak sempat ia ucapkan selamat tinggal, sementara pengunjung lain mengaku pameran ini membantu mereka memproses emosi atau mempererat hubungan dengan orang terkasih.

"Dari umpan balik ini, kami sangat merasakan bahwa ketika seni benar-benar terhubung dengan isu kehidupan, dampaknya bisa sangat menggema di hati," ungkap para mahasiswa tersebut.

Kini menjadi bagian dari pameran kelulusan bertajuk “ViewFinder,” instalasi ini telah disempurnakan untuk menawarkan pengalaman yang lebih intim dan kontemplatif — hampir seperti sebuah ritual hening, ujar mereka, dengan harapan para pengunjung dapat menemukan kembali makna kehidupan.

“ViewFinder” telah berlangsung pukul 10 pagi hingga 8 malam pada Sabtu, dan 10 pagi hingga 7 malam pada Minggu, di lantai dua C-LAB Library Exhibition Space, Taipei. Informasi lebih lanjut tersedia di Instagram mereka: wanderers_o41.

(Oleh Wang Bao-er, Lee Hsin-Yin, dan Jennifer Aurelia)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.