Taipei, 14 Des. (CNA) National 228 Memorial Museum baru-baru ini membuka pameran seni yang menampilkan karya-karya seorang pelukis Hungaria-Amerika yang tema kreatifnya berputar di sekitar aktivisme hak asasi manusia.
Pameran "Spectre of Freedom: Art of Resistance" menampilkan karya-karya terpilih Steven Balogh dan akan berlangsung dari 7 Desember hingga 23 Maret.
Dikarenakan keterkaitan karya-karyanya dengan sejarah hak asasi manusia Taiwan, pembukaan pameran Balogh pada 7 Desember dihadiri oleh Wakil Menteri Dalam Negeri Tung Chien-hung (董建宏) dan mantan Ketua Komisi Keadilan Transisi Yang Tsui (楊翠).
Meskipun Balogh tidak datang ke Taiwan karena cedera yang ia alami, dia berterima kasih kepada Yayasan Peringatan 228 dalam video yang direkam sebelumnya karena telah mengorganisir pamerannya dan juga berbicara tentang inspirasi di balik karyanya.
Balogh mengatakan Taiwan memiliki banyak kesamaan dengan Hungaria yang mana rakyatnya juga berjuang untuk kemerdekaan.
Mereka juga memiliki otonomi politik mereka sendiri dan ekonomi independen dan telah mencari kebebasan berbicara dan pers serta hak untuk berkumpul.
Diharapkan seniman tersebut akan mengunjungi Taiwan pada Februari 2025 dan menciptakan karya seni instalasi untuk memperingati Insiden 228, di mana ada ribuan orang yang dibunuh dan ditangkap saat memprotes rezim KMT otoriter pada tahun 1947.
Balogh lahir pada tahun 1954 di Hungaria ketika negara itu masih berada di bawah bayang-bayang Uni Soviet, dan langkah pertamanya dalam seni dimulai ketika dia bertugas di Angkatan Udara negaranya pada usia 20 tahun.
Menurut CEO Dewan Seni Amerika Taiwan Luchia Meihua Lee-Howell (李美華), Balogh banting stir ke bidang seni setelah menyaksikan cedera mengerikan yang dialami oleh seorang rekannya di Angkatan Udara.
Dia kemudian berlatih di bawah berbagai mentor untuk menciptakan karya seni yang mengkritik Partai Komunis Hungaria, yang membuatnya masuk radar pemerintah otoriter Hungaria.
Hal itu membuatnya mencari suaka di kamp pengungsi di Austria pada tahun 1986 dan menjadi orang tanpa warga negara, kata Lee-Howell.
Balogh telah tinggal di New York sejak dia diberikan status pengungsi oleh Amerika Serikat, katanya.
Foto-foto seni pertunjukannya kembali pada tahun 1979 di Hungaria dan karya-karya dari saat dia mulai tinggal di New York akan dipamerkan di pameran di Taiwan, kata Lee.
Kurator museum Lan Shih-po (藍士博) mengatakan salah satu karya Balogh di Taiwan adalah lukisan seorang mahasiswa Hungaria yang melakukan pembakaran diri, yang mencerminkan sejarah aktivis kemerdekaan Taiwan Nylon Cheng (鄭南榕), yang juga membakar diri demi kebebasan dan kebebasan berbicara.
Lan mengatakan dia berharap seni bisa berharmoni dengan kesedihan sejarah dan menciptakan dialog hak asasi manusia antara Taiwan dan seluruh dunia.
Selesai/IF