Taipei, 7 Apr. (CNA) Saham di Taiwan mengalami penurunan harian terdalam dalam sejarah pada Senin (7/4), turun lebih dari 2.000 poin, karena sentimen investor terganggu oleh tindakan tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang diumumkan pekan lalu, kata para perantara.
Dari 1.034 saham yang diperdagangkan di Bursa Saham Taiwan (TWSE), sebanyak 945 di antaranya, termasuk produsen cip kontrak Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC), turun hingga 10 persen di tengah kekhawatiran bahwa tarif bisa merusak perdagangan global, tambah para perantara.
Taiex, indeks berbobot acuan TWSE, berakhir turun 2.065,87 poin, atau 9,7 persen, di 19.232,35 setelah bergerak antara 19.212,02 dan 20.153,57.
Ini adalah pertama kalinya indeks ditutup di bawah level 20.000 poin sejak 5 Agustus 2024, ketika berakhir di 19.830,88.
Kerugian hari Senin adalah yang terdalam dalam sejarah Taiex, memecahkan rekor sebelumnya sebesar 1.807,21 pada 5 Agustus 2024, ketika data AS yang mengecewakan membuat investor khawatir tentang ekonomi.
Meskipun terjadi penjualan besar-besaran, omset di pasar lokal hanya bertotal NT$147,295 miliar (Rp75,630 triliun), total harian terendah dalam lebih dari dua tahun.
"Omset rendah menunjukkan banyak investor enggan membeli saat penurunan karena mereka mengharapkan lebih banyak kerugian yang akan datang akibat guncangan tarif," kata analis Mega International Investment Services Alex Huang.
Pada 2 April, Trump mengumumkan tarif impor 10 persen pada impor dari sebagian besar negara, dengan pengecualian Rusia, Korea Utara, Kuba, dan Belarusia, mulai 5 April.
Negara dengan surplus perdagangan yang lebih besar dengan AS akan menghadapi tarif yang lebih tinggi mulai 9 April, termasuk Taiwan (32 persen), Tiongkok (34 persen), Jepang (24 persen), Korea Selatan (26 persen), Vietnam (46 persen), Thailand (37 persen), dan Indonesia (32 persen).
"Tarif 32 persen yang dihadapi Taiwan melampaui apa yang diperkirakan pasar, terutama setelah TSMC berjanji (pada Maret) untuk menuangkan tambahan US$100 miliar (Rp1,685 kuadriliun) ke Arizona untuk mendukung advokasi Trump untuk investasi di pasar AS," kata Huang.
TSMC, saham dengan bobot terberat di Taiwan, anjlok 10 persen dan ditutup di NT$848,00, berkontribusi lebih dari 750 poin terhadap penurunan Taiex dan berkontribusi terhadap penurunan 9,71 persen di indeks elektronik.
"Pesanan untuk menjual tambahan 68 juta saham TSMC gagal menemukan pembeli hari ini. Penjualan lebih banyak akan mengikuti setelah pasar dibuka besok karena investor khawatir tarif Trump akan meningkatkan inflasi dan menyebabkan resesi," kata Huang.
Huang mengatakan berbagai perusahaan berbobot berat nonteknologi juga berada di bawah tekanan berat, mendorong Taiex turun lebih jauh.
Hanya beberapa saham telekomunikasi yang tampak tangguh, kata Huang, dengan Chunghwa Telecom Co. turun 4,62 persen menjadi NT$124,00, Taiwan Mobile Co. turun 2,59 persen menjadi NT$113,00, dan Far EasTone Telecommunications Co. turun 4,64 persen menjadi NT$88,40.
"Tidak ada tanda-tanda pantulan balik segera karena Taiex, yang melanjutkan perdagangan hari ini setelah sesi terakhir pada 2 April, perlu mengalami lebih banyak kerugian untuk mencocokkan volatilitas global," kata Huang. "Jadi pola perdagangan yang serupa kemungkinan akan terjadi besok."
Langkah-langkah untuk mengekang penjualan pendek ditempatkan sebelum perdagangan Senin dan akan tetap berlaku hingga Jumat dalam upaya untuk menenangkan pasar, meskipun itu berdampak sedikit pada Senin.
Menurut TWSE, investor institusional asing membeli bersih NT$16,82 miliar saham pada Senin.
Selesai/JA