Taipei, 4 Mar. (CNA) Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC) tidak akan memproduksi teknologi paling canggihnya di Amerika Serikat pada tahun 2026, kata Menteri Ekonomi Kuo Jyh-huei (郭智輝) pada Selasa (4/3).
Pernyataan tersebut disampaikan Kuo di hadapan Legislatif, hanya beberapa jam setelah TSMC mengumumkan investasi tambahan sebesar US$100 miliar dalam empat tahun ke depan untuk memperluas operasi manufakturnya di AS.
Ketika ditanya legislator oposisi Partai Rakyat Taiwan, Chang Chi-kai (張啓楷), apakah TSMC akan membawa teknologi 2 nanometer dan 1.6 nm yang belum dirilis ke AS dalam waktu dekat, Kuo menyangkalnya.
TSMC baru-baru ini membuka pabrik pertamanya di AS, yang memproduksi cip 4 nm, sementara pembangunan pabrik kedua di AS hanya akan dimulai tahun ini, katanya.
Untuk cip yang lebih canggih, "Ini tidak mungkin," kata Kuo. "Saya menjamin itu -- proses 2 nm dan 1,6 nm tidak akan pergi ke AS tahun depan."
Saat ini diharapkan TSMC akan mulai produksi massal cip 2 nm di Taiwan pada paruh kedua tahun 2025, diikuti oleh cip 1,6 nm pada tahun 2026.
Pejabat pemerintah Taiwan sebelumnya menyatakan bahwa proses produksi cip 2 nm di AS kemungkinan baru akan dimulai sekitar 2028.
Saat berbicara kepada wartawan sebelum rapat dengar pendapat, Kuo menepis kekhawatiran bahwa investasi TSMC di AS akan mengurangi keunggulan Taiwan dalam manufaktur semikonduktor dan melemahkan kepentingan geopolitiknya.
"Dunia sepenuhnya bergantung pada cip yang diproduksi di Taiwan," katanya. "Produksi cip TSMC di AS dan Jepang terutama ditujukan untuk pelanggan di negara-negara tersebut."
"Cip yang diproduksi di Taiwan—selain dikirim ke AS dan Jepang—juga diperlukan untuk memenuhi permintaan dari banyak pelanggan lainnya," ujarnya.
Selain itu, tingkat investasi TSMC saat ini di AS adalah "Tidak cukup (besar)" untuk menarik seluruh rantai pasokan perusahaan ke sana, kata Kuo.
Selesai/ML