Taipei, 18 Jan. (CNA) Taiwan Railway Corp. (TRC) melaporkan jumlah penumpang tertinggi dalam sejarah pada 2024, tahun pertama sebagai perusahaan milik negara, tetapi mencatatkan kerugian yang melebihi tahun terakhirnya sebagai lembaga pemerintah.
Taiwan Railway memiliki rata-rata penumpang harian sekitar 647.700 pada tahun 2024, naik 7,8 persen dari tahun sebelumnya, sementara pendapatan penumpang naik NT$701 juta (Rp345,3 miliar) menjadi NT$17,4 miliar, kata Presiden Taiwan Railway Feng Hui-sheng (馮輝昇) dalam sebuah konferensi pers pada 13 Januari.
Perusahaan tersebut juga mencatat pendapatan sebesar NT$46,4 miliar yang dihasilkan oleh bisnis-bisnis di luar layanan transportasi utamanya, kata Feng.
Pendapatan yang diperoleh dari bisnis-bisnis tersebut, seperti kotak makan siang, paket tur, dan manajemen properti, meningkat 9,3 persen dibandingkan 2023, menurut Feng.
Angka penumpang tahun 2024 yang dibulatkan melebihi angka tertinggi sebelumnya, yakni 646.990 yang tercatat pada 2019, sebelum layanan kereta api terpengaruh oleh pandemi COVID-19, menurut data perusahaan.
Meskipun jumlah penumpang yang kembali meningkat, perusahaan mencatatkan kerugian sekitar NT$12 miliar pada 2024, lebih tinggi daripada kerugian yang tercatat pada tahun terakhir Direktorat Jenderal Kereta Api Taiwan pada tahun 2023, menurut Feng.
Di antara faktor-faktor yang dikemukakan oleh Feng untuk kerugian yang lebih tinggi adalah gempa bumi besar pada 3 April 2024, yang menyebabkan kerusakan serius pada jalur dan fasilitas di Taiwan timur serta penutupan bagian jalur di Kabupaten Hualien.
Kenaikan gaji sebesar 4 persen yang diperkenalkan pada awal 2024, dua kenaikan tarif listrik, kewajiban finansial untuk memenuhi persyaratan dana pensiun, dan tiga taifun juga disebutkan sebagai alasan di balik kerugian perusahaan yang lebih tinggi.
Namun, Ketua TRC Du Wei (杜微) mengatakan perusahaan tersebut masih tetap berada di jalur untuk memiliki arus kas positif pada 2026 dan mencapai keuntungan pada 2028.
Salah satu opsi untuk meningkatkan pendapatan adalah dengan menaikkan harga tiket, yang tidak mengalami perubahan sejak 1995.
Du mengatakan dewan direksi perusahaan akan mengadakan rapat setelah liburan Tahun Baru Imlek untuk meninjau proposal kenaikan harga tiket kereta sebesar rata-rata 3 persen.
Selesai/IF