Taipei, 2 Des. (CNA) Peter Sand, perwakilan Denmark untuk Taiwan, mengatakan baru-baru ini bahwa Taiwan perlu "Mempercepat" upayanya dalam transisi energi untuk memastikan pasokan energi hijau yang andal bagi kebutuhan bisnis di masa depan.
Dalam sebuah acara pers di Taipei, Sand, yang memimpin Dewan Perdagangan Denmark, Taipei, mengatakan bahwa meskipun kebijakan energi Taiwan sudah "Di jalur yang benar," pemerintah perlu "Mempercepat implementasinya."
Jika tidak, lanjutnya, Taiwan akan menghadapi tantangan dalam menyediakan cukup energi hijau yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan di Taiwan dalam beberapa tahun mendatang.
"Kecepatan implementasi sangat krusial," katanya, menambahkan bahwa mempercepat transisi energi Taiwan akan memastikan daya saingnya di pasar global.
Sebagai bagian dari upaya untuk mempromosikan transisi energi dan mengurangi ketergantungan pada energi nuklir, pemerintah Taiwan telah menetapkan tujuan untuk meningkatkan proporsi energi terbarukan dalam campuran pembangkit listriknya menjadi 30 persen pada tahun 2030.
Selama periode transisi ini, diperkirakan batubara akan menyumbang 20 persen dari campuran energi, sementara gas akan menyumbang 50 persen.
Namun, ada kekhawatiran apakah pemerintah dapat mencapai tujuan tersebut, mengingat laporan tentang keterlambatan proyek infrastruktur dan meningkatnya permintaan energi hijau dari perusahaan teknologi.
Meski demikian, Sand mengatakan bahwa dia dan anggota Danish Decarbonization Alliance merasa "tenang" karena pemerintah baru di bawah Presiden Lai Ching-te (賴清德) tetap berkomitmen untuk melanjutkan promosi transisi energi dan bekerja menuju pencapaian tujuan net-zero pada 2050.
Perwakilan Denmark tersebut menolak untuk berkomentar mengenai laporan media terbaru tentang korupsi di sektor energi hijau, namun menekankan pentingnya energi angin lepas pantai dan sumber energi hijau lainnya untuk pengembangan masa depan Taiwan.
Ia juga menekankan perlunya pemerintah Taiwan membuat lingkungan bisnis menjadi "Berkelanjutan."
Danish Decarbonisation Alliance telah mengumpulkan delapan perusahaan Denmark yang berharap untuk memfasilitasi dialog dan kerja sama dengan pemerintah Taiwan, menurut Sand.
Aliansi tersebut dimulai awal tahun ini oleh kantor perwakilan Denmark, yang mewakili kepentingan Denmark di Taiwan di tengah ketidakadaan hubungan diplomatik formal antara kedua pihak.
Perusahaan-perusahaan Denmark "Siap membantu" Taiwan mencapai tujuan transisi energinya dengan "Berbagi pengalaman, keterampilan, dan teknologi" mereka, kata Sand, sambil menyarankan agar kisah sukses Denmark dapat diadaptasi di Taiwan.
Selesai/ML