Taipei, 13 Agu. (CNA) Kementerian Ketenagakerjaan (MOL) pada Rabu (13/8) mengumumkan peningkatan subsidi bagi pekerja yang dirumahkan di sembilan sektor yang diperkirakan akan terdampak tarif impor baru setidaknya 20 persen yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) pada 31 Juli.
Dalam konferensi pers, Menteri Ketenagakerjaan Hung Sun-han (洪申翰) mengatakan bahwa MOL, bekerja sama dengan lembaga yang mengawasi berbagai sektor industri, telah mengidentifikasi enam sektor tambahan yang kemungkinan akan terdampak tarif AS.
Sektor-sektor ini, kata Hung, kini memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi di bawah program MOL yang diluncurkan pada Maret tersebut.
Sektor-sektor yang baru ditambahkan meliputi manufaktur produk makanan dan pakan, tekstil, plastik, produk logam, peralatan listrik, serta kendaraan dan suku cadangnya.
Daftar awal mencakup manufaktur produk karet, mesin, dan kendaraan lain serta bagian dan komponen terkait.
Di bawah program yang diperluas ini, subsidi bulanan akan meningkat dari NT$8.700 (Rp4,701 juta) menjadi NT$12.100 per penerima.
Hung mengatakan subsidi ini akan didanai bersama oleh Dana Asuransi Ketenagakerjaan dan Dana Stabilisasi Ketenagakerjaan yang akan melakukan pencairan, dan diganti melalui anggaran khusus yang akan diusulkan Yuan Eksekutif (Kabinet).
Penerima yang memenuhi syarat adalah pekerja di sektor yang ditunjuk yang telah menjalani cuti tanpa dibayar setidaknya selama 30 hari. Program ini berlaku surut hingga 1 Agustus.
"Pada saat ini, kami menetapkan hak pekerja untuk bekerja sebagai prioritas utama dan akan berupaya mencegah mereka dari pemutusan hubungan kerja dan menjadi pengangguran," kata Hung.
Karena dampak negatif tarif terhadap nilai tukar dolar Taiwan baru, Hung menambahkan, MOL telah menghapus persyaratan sebelumnya bahwa pelamar harus bekerja di perusahaan dengan bukti ekspor ke AS dalam tiga tahun terakhir.
"Keadaan perdagangan internasional saat ini membuat sulit untuk menentukan apakah fluktuasi nilai tukar atau tarif yang menyebabkan dampak tersebut," jelasnya.
Subsidi ini tersedia bagi pekerja yang tercakup dalam Asuransi Ketenagakerjaan, termasuk warga Taiwan dan asing, serta penduduk Hong Kong dan Makau yang menikah dengan warga Taiwan dan telah memperoleh izin tinggal terkait pekerjaan.
Pada Senin, Kabinet memperkirakan bahwa setidaknya 42.000 pekerja akan terdampak tarif AS.
Selesai/IF