Taipei, 20 Juni (CNA) Kementerian Luar Negeri (MOFA) di Taipei mengecam dimasukkannya klaim palsu bahwa Taiwan merupakan bagian dari Tiongkok dalam deklarasi bersama yang diadopsi Beijing dan lima sekutunya di Asia Tengah dalam sebuah KTT baru-baru ini, menurut sebuah pernyataan pada Kamis (19/6).
MOFA dengan tegas mengecam pernyataan keterlaluan Presiden Tiongkok Xi Jinping (習近平) yang mengklaim bahwa Taiwan adalah bagian yang tak terpisahkan dari Tiongkok dalam kehadirannya di KTT Asia Tengah-Tiongkok kedua yang diadakan di Astana, Kazakhstan, dari Senin hingga Rabu.
Pemerintah Partai Komunis Tiongkok (CCP) telah menggunakan kesempatan pertemuan publik dengan para kepala negara untuk merusak status Republik Tiongkok (Taiwan) sebagai negara berdaulat, menurut pernyataan tersebut.
MOFA juga memprotes dan mengecam para pemimpin dan pejabat dari lima negara Asia Tengah -- Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan -- karena mendukung sikap Beijing, yang kemudian menjadi bagian dari Deklarasi Astana yang ditandatangani keenam negara di KTT tersebut.
Menurut MOFA, baik pemerintah Republik Tiongkok (Taiwan) maupun Republik Rakyat Tiongkok tidak tunduk satu sama lain, sementara rezim CCP tidak pernah memerintah wilayah Taiwan, Penghu, Kinmen, dan Matsu.
Oleh karena itu, tidak ada negara yang seharusnya berupaya menyangkal keberadaan Taiwan dengan mengeluarkan komunikasi bersama, kata kementerian luar negeri.
MOFA mendesak lima negara Asia Tengah tersebut untuk berhenti mendukung pernyataan Beijing yang tidak didasarkan pada fakta, melainkan bertujuan mengacaukan perdamaian di kawasan.
Selesai/JC