Jakarta, 11 Okt. (CNA) Mahasiswa National Taiwan University (NTU) yang terpilih dalam Overseas Internship Program NTU, Vincent Octavian Tiono, menyatakan bahwa masa magangnya di perusahaan Taiwan di Indonesia membuatnya memahami situasi politik dan ekonomi negara tersebut serta memperluas jaringannya di sana.
Overseas Internship Program NTU adalah program yang setiap tahunnya memilih beberapa mahasiswa dari berbagai jurusan untuk melakukan magang musim panas sekitar tiga bulan di luar negeri. Tahun ini adalah pertama kalinya mahasiswa yang terpilih magang di perusahaan Taiwan di Indonesia.
Setelah terpilih pada awal tahun, Vincent magang di kantor Walsin Lihwa di Jakarta selama liburan musim panas, dan baru-baru ini kembali ke Taiwan.
"Melalui magang ini, saya dapat memahami situasi politik dan ekonomi Indonesia, sekaligus mengenal orang-orang di industri tersebut," kata mahasiswa jurusan teknik elektro tersebut.
Kepada CNA, Vincent yang magang di departemen bisnis Walsin Lihwa mengatakan bahwa meskipun perusahaan tempat ia magang tidak terlalu berhubungan dengan jurusannya, ia tidak ingin membatasi pengembangan karier hanya karena jurusan akademiknya.
Selain itu, kata Vincent, perusahaan tersebut juga memiliki bisnis tambang nikel, sehingga ia dapat memperluas jaringan di berbagai bidang.
Vincent, yang dibesarkan di Indonesia sejak kecil dan fasih berbahasa Indonesia, mengatakan ia merasa bahwa ini adalah keunggulannya dalam mengembangkan karier di Indonesia.
Melalui magang ini, katanya, ia juga melihat ekosistem dunia kerja dan potensi masa depan di Indonesia, yang semakin memantapkan keputusannya untuk kembali ke Indonesia setelah lulus.
"Saya pernah berpikir untuk tinggal di Taiwan atau bekerja di negara-negara Barat, tetapi negara-negara tersebut sudah berkembang. Saya ingin pergi ke negara yang penuh peluang dan potensi. Di Indonesia, saya akan memiliki dampak yang lebih besar, sedangkan di negara lain mungkin saya hanya akan menjadi insinyur kecil," kata Vincent.
Kepala dan Direktur Hubungan Internasional di Kantor Urusan Internasional NTU, Johnny Wu (吳霽儒), menyatakan ia senang karena para mahasiswa dapat menemukan arah karier masa depan mereka
Ia mengatakan kepada CNA bahwa mereka terus berusaha mendapatkan lebih banyak kesempatan magang dari perusahaan Taiwan di Indonesia, dengan harapan agar mahasiswa dapat lebih memahami negara-negara Asia Tenggara melalui magang dan mengumpulkan pengalaman kerja di luar negeri.
"Indonesia adalah negara yang sangat potensial. Mahasiswa tidak hanya harus mempertimbangkan Eropa dan Amerika Serikat, tetapi juga mencari jalur karier lain, dan melalui magang mereka dapat memahami situasi politik dan ekonomi di Asia Tenggara," katanya.
Ia juga mengatakan bahwa NTU memiliki banyak mahasiswa asal Indonesia, dan berharap agar mereka dapat kembali ke negara asalnya melalui program magang ini.
Wu mengatakan bahwa mereka telah menjalin hubungan dengan Rocketindo, perusahaan niaga-el lintas negara asal Taiwan yang beroperasi di Indonesia, dan ada kemungkinan mahasiswa akan diberikan kesempatan untuk magang di perusahaan tersebut pada musim panas tahun depan.
Rocketindo, yang didirikan pada tahun 2016, adalah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam membawa merek-merek dari Taiwan dan berbagai negara ke pasar Indonesia.
Pendiri dan CEO perusahaan tersebut, Daniel Liu (劉仕傑), mengatakan bahwa setelah menerima undangan dari NTU tahun ini, mereka berencana mengundang mahasiswa mereka yang tertarik dengan pasar Indonesia untuk magang di sana tahun depan.
Ia menyatakan kepada CNA bahwa meskipun Pemerintah Taiwan terus mendorong Kebijakan Baru ke Arah Selatan, mahasiswa Taiwan masih sangat asing dengan pasar Indonesia.
"Rocketindo telah beroperasi di Indonesia selama 8 tahun. Kami berharap melalui upaya kami di pasar niaga-el Indonesia, mahasiswa Taiwan yang berprestasi dapat belajar langsung di garis depan pasar niaga-el di Indonesia," kata Liu.
Liu menambahkan, mahasiswa Taiwan yang magang di perusahaannya akan memahami lingkungan niaga-el Indonesia yang kompetitif, dan berkesempatan bekerja sama dengan para pemengaruh lokal.
(Oleh Zachary Lee dan Jason Cahyadi)
Selesai/JA