Survei: Hampir setengah pengguna AI khawatir kehilangan pekerjaan

28/07/2024 08:53(Diperbaharui 28/07/2024 08:53)
(Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
(Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Taipei, 28 Juli (CNA) Menurut survei Boston Consulting Group (BCG), jumlah karyawan lini pertama yang menggunakan Kecerdasan Buatan (AI) secara rutin telah berkembang pesat dalam setahun terakhir, namun 49 persen di antaranya merasa pekerjaan mereka mungkin akan hilang dalam sepuluh tahun ke depan karena AI.

BCG baru-baru ini merilis survei "AI di Tempat Kerja" yang dilakukan Departemen Konstruksi dan Desain Digital mereka yang mencakup lebih dari 13.000 manajemen dan karyawan lini pertama di 15 negara dan wilayah di seluruh dunia. 

Menurut survei tersebut, sebanyak 64 persen kalangan pemimpin mulai menggunakan alat AI generatif untuk merombak organisasi mereka.

BCG menjelaskan, jumlah karyawan yang menggunakan teknologi baru telah meningkat, terutama karyawan lini pertama yang menggunakan AI secara rutin, yang jumlahnya lebih dari dua kali lipat dari tahun 2023. 

Di antara mereka, 43 persen menggunakan AI generatif dalam pekerjaan mereka, kata BCG.

BCG menyatakan, 58 persen percaya bahwa dengan AI mereka dapat menghemat waktu kerja mereka setidaknya lima jam per minggu, sehingga mereka dapat melaksanakan lebih banyak tugas atau hal yang baru, bereksperimen dengan AI generatif, atau menangani tugas strategis.

Data BCG menunjukkan bahwa kecemasan terhadap teknologi AI meningkat, di mana 49 persen pengguna khawatir pekerjaan mereka mungkin akan hilang dalam 10 tahun ke depan karena AI dan AI generatif.

(Oleh : Chang Chien-chung dan Antonius Agoeng Sunarto)

Selesai/JC/CC

Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.