Taipei, 24 Juli (CNA) Didorong permintaan global yang kuat untuk teknologi baru seperti aplikasi kecerdasan buatan (AI), pesanan ekspor Taiwan naik lebih dari 3 persen dari tahun sebelumnya pada Juni, menandai bulan keempat berturut-turut pertumbuhan tahun-ke-tahun (YoY), kata Kementerian Urusan Ekonomi (MOEA) pada hari Senin (22/7).
Data yang dikumpulkan oleh MOEA menunjukkan pesanan ekspor Taiwan naik 3,1 persen dari tahun sebelumnya menjadi US$ 45,56 miliar (Rp738,657 triliun) setelah peningkatan YoY 7,0 persen pada Mei.
Diuntungkan karena permintaan kuat untuk aplikasi AI, perangkat komputasi berkinerja tinggi, dan layanan cloud, total pesanan ekspor Taiwan mencapai US$ 141,54 miliar (Rp 2,292 triliun) pada kuartal kedua, naik 6,9 persen dari tahun sebelumnya, menurut data MOEA.
Pada paruh pertama tahun ini, pesanan ekspor mencapai US$ 274,86 miliar, naik 2,3 persen dari tahun sebelumnya, menurut MOEA.
Industri teknologi
Pada bulan Juni, industri informasi dan komunikasi menghasilkan US$ 12,74 miliar dalam pesanan ekspor, naik 3,6 persen dari tahun sebelumnya, karena ledakan AI mendorong permintaan server dari luar negeri, sementara penurunan pesanan untuk smartphone mengimbangi pertumbuhan di seluruh industri, kata MOEA.
Industri komponen elektronik mendapat dorongan dari permintaan chip yang meningkat karena popularitas AI dan pengembangan komputer kecepatan tinggi (HPC) terus tumbuh dan melihat pesanan ekspor naik 6,3 persen dari tahun sebelumnya menjadi US$ 15,54 miliar pada Juni, tambah MOEA.
Namun, perancang sirkuit terpadu (IC) melaporkan penurunan YoY dalam pesanan ekspor pada Juni, menurut MOEA.
Di bulan yang sama, industri peralatan optik mencatat US$ 1,79 miliar dalam pesanan ekspor, naik 5,8 persen dari tahun sebelumnya karena pemasok semikonduktor di pasar global bersemangat untuk memperluas produksi dengan menambahkan peralatan pengujian dan pengukuran optik, kata MOEA.
Sektor ekonomi lama
Selain sektor teknologi, industri utama di sektor ekonomi lama mencatat peningkatan YoY dalam ekspor karena persediaan turun ke level yang sehat, tambah kementerian.
Industri logam dasar melaporkan US$ 2,10 miliar dalam pesanan ekspor pada Juni, naik 2,5 persen dari tahun sebelumnya, sebagian besar karena permintaan untuk barang-barang stainless steel dan foil tembaga meningkat, kata MOEA.
Industri permesinan menghasilkan US$ 1,67 miliar dalam pesanan ekspor pada Juni, naik 3,4 persen dari tahun sebelumnya karena pemasok semikonduktor di seluruh dunia meningkatkan investasi mereka dengan membeli peralatan untuk meningkatkan kapasitas, tambah kementerian.
Pesanan ekspor yang diterima oleh industri plastik dan karet naik 2,7 persen dari tahun sebelumnya menjadi US$ 1,60 miliar pada Juni karena klien asing membangun kembali persediaan dan harga produk pulih, kata MOEA.
Ekspor yang ditempatkan dengan industri kimia juga naik 9,5 persen dari tahun sebelumnya menjadi US$ 1,60 miliar pada Juni karena lonjakan harga minyak mentah internasional, tambah MOEA.
Menurut negara/region
Amerika Serikat menempatkan pesanan senilai US$14,79 miliar dengan pemasok di Taiwan pada Juni, naik 3,7 persen dari tahun sebelumnya, di depan China dan Hong Kong (US$10,25 miliar, naik 3,5 persen), blok ASEAN (US$6,82 miliar, naik 0,2 persen), Eropa (US$6,54 miliar, naik 6,3 persen), dan Jepang (US$2,29 miliar, turun 9,2 persen).
Amerika Serikat menempatkan pesanan senilai US$ 14,79 miliar pada Juni, naik 3,7 persen dari tahun sebelumnya, di atas Tiongkok dan Hong Kong (US$ 10,25 miliar, naik 3,5 persen), disusul negara kawasan ASEAN (US$ 6,82 miliar, naik 0,2 persen), Eropa (US$ 6,54 miliar, naik 6,3 persen), dan Jepang (US$ 2,29 miliar, turun 9,2 persen).
Selesai/JC
