Taipei, 21 Agu. (CNA) Biro Pertanian Kota Kaohsiung mengatakan mereka telah memulai dua acara promosi pariwisata di Indonesia untuk memperluas visibilitas internasional program wisata pedesaan mereka, yang berhasil menarik lebih dari 250 agen wisata lokal dan lebih dari 500 peserta.
Biro tersebut, dengan menggandeng Taiwan Visitors Association, pada 18–22 Agustus mengadakan acara promosi pariwisata di Jakarta dan Bandung, yang selain menampilkan berbagai paket wisata pedesaan di distrik Yong-An, Dashu, dan Liouguei juga memamerkan produk oleh-oleh dan barang-barang kreatif khas.
Selain itu, acara promosi juga menyiapkan berbagai kerajinan kreatif seperti "capung bambu" yang dibuat dari bambu "Takao" khas Kaohsiung, sapu kecil buatan tangan dari Komunitas Tang Chang, serta tatakan cangkir bermotif tradisional dari Komunitas Sunlight Xiaolin.
Melalui cara yang hidup dan interaktif, diperkenalkan bahwa program "Happy Farmer" (一日農夫) Kaohsiung merupakan perpaduan antara industri pedesaan, warisan budaya, dan semangat kerajinan tangan, kata biro tersebut.
Biro Pertanian dalam sebuah rilis pers hari Kamis (21/8) menyampaikan kegiatan tersebut sukses menarik lebih dari 250 agen wisata lokal dan lebih dari 500 peserta yang hadir untuk berinteraksi langsung.
Banyak di antaranya berebut brosur perjalanan dan menanyakan peluang kerja sama lebih lanjut, sehingga suasana berlangsung sangat antusias, menurut biro tersebut.
Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) menyatakan mereka akan mempromosikan program "Happy Farmer" kepada para anggotanya, agar lebih banyak masyarakat Indonesia dapat merasakan keindahan pedesaan Kaohsiung.
Perwakilan agen wisata lokal Indonesia juga mengatakan mereka menantikan kesempatan di masa depan untuk membawa lebih banyak rombongan wisatawan ke Kaohsiung guna merasakan pengalaman "Happy Farmer".
Direktur Biro Pertanian, Yao Chih-wang (姚志旺), menyampaikan bahwa kegiatan promosi di Indonesia ini merupakan praktik nyata dari pertukaran internasional Kaohsiung serta upaya memperkenalkan kekuatan lunak pedesaan.
Ke depannya, kata Yao, bironya akan terus memperluas peta pariwisata internasional melalui kerja sama publik-swasta dan integrasi lintas sektor, sehingga lebih banyak wisatawan mancanegara dapat menjelajahi Kaohsiung secara mendalam.
(Oleh Tsai Meng-yu dan Jason Cahyadi)
Selesai/IF